SOLOPOS.COM - Jenazah mahasiswa Unissula Semarang, Khusna Arifatul C., 21, yang meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) pecinta alam di Gunung Merbabu, Minggu (9/2/2014). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Kematian Khusna Arifatul C., 21, mahasiswi Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) pecinta alam di Gunung Merbabu, Minggu (9/2/2014), diperkirakan akibat kedinginan atau hipotermia.

Khusna merupakan anggota Argajaladri Mapala Unissula. Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto melalui Kapolsek Selo, AKP Suparma, menyebutkan pada Minggu malam, kondisi di sekitar Gunung Merbabu hujan gerimis dan berkabut tebal.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Dia mengatakan, penyebab utama kematian korban adalah kedinginan atau hipotermia. Pihaknya berharap kepada rombongan yang melakukan aktivitas di Gunung Merbabu lebih waspada dengan cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini.

Dari pemeriksaan sementara tim medis di Puskesmas Selo, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Tetapi, di beberapa bagian tubuh korban seperti pergelangan tangan dan lutut lecet-lecet. Kemungkinan, lecet-lecet itu akibat latihan fisik yang diikuti selama sepekan di Gunung Merbabu itu.

Ketua rombongan mapala tersebut langsung berkoordinasi dengan pihak terkait begitu mengetahui Khusna sudah meninggal dunia. Seperti dengan pihak universitas maupun keluarga. Termasuk mengupayakan kendaraan ambulance bagi korban. Sekitar pukul 11.30 WIB, jenazah korban pun langsung dibawa ke RSU Pandan Arang untuk kemudian dipulangkan ke keluarganya di Kendal.

Menurut Ketua Umum Argajaladri Mapala Unissula, Fandi Ahmad Choirudin, Minggu dini hari sekitar pukul 24.30 WIB, ketika akan melakukan diksar di puncak Merbabu, fisik Khusna drop dan pingsan. Khusna pun dibawa turun ke basecamp pendakian.

Di basecamp, Khusna sempat sadar dan sudah bisa berkomunikasi termasuk sempat makan dan minum. Pukul 04.15 WIB, korban kembali drop dan akhirnya diputuskan untuk dibawa ke Puskesmas Selo.

Rombongan yang membawa korban tiba di Puskesmas Selo sekitar pukul 06.45 WIB. “Setiba di Puskesmas, kami cek, sudah tidak ada denyut jantung,” tambah tim medis Puskesmas Selo, Dwiyanto Kembar Saputro.

Dwiyanto menyebutkan, untuk kebutuhan pembuatan visum, pihaknya menunggu konfirmasi dari pihak keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya