SOLOPOS.COM - Jenazah mahasiswa STIMIK AMIKOM Yogyakarta Riski Kurniawan asal Serang saat menjalani pemeriksaan Unit Identifikasi Satreskrim Polres Bantul di TKP usai ditemukan warga setempat dan relawan Tim SAR mengapung di Kali Oyo tepatnya jembatan Soko Seloharjo Pundong, Selasa (28/1/2014) sekitar pukul 06.15 wib. (Endro Guntoro/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BANTUL – Peserta Diksar maut mahasiswa pencinta alam (Mapala) Amikom Jogja yang tenggelam di Kali Oyo, Imogiri, Rizki Kurniawan ditemukan meninggal dunia, Selasa (28/1/2014).

Upaya pencarian korban hanyut di Kali Oyo berakhir menyusul ditemukan sesosok mayat laki-laki mengapung di bawah Jembatan Soko, Desa Seloharjo Kecamatan Pundong, Selasa (28/1) sekitar pukul 06.15 wib, ternyata korban bernama Riski Kurniawan mahasiswa asal Serang salah satu peserta diksar calon anggota Mapala STIMIK AMIKOM Yogyakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Calon anggota mapala tercatat mahasiswa jurusan sistem informasi STIMIK AMIKOM Yogyakarta ini ditemukan kali pertama oleh warga setempat dalam keadaan mengapung di Kali Oyo, tepatnya bawah jembatan Soge berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi ditemukannya jenazah Riski langsung mengundang perhatian masyarakat sekitar dan sebagian petugas gabungan yang masih berjaga-jaga melakukan pengamatan di sekitar lokasi untuk mengevakuasi jenasah.

Anggota Resque Sarana Komunikasi Bersama (SKB) Trimulyo Kabupaten Sleman Agus membenarkan penemuan jenazah Riski yang langsung mendapatkan pennaganan evakuasi warga ke pinggir kali.

Jenazah yang telah ditunggu pihak keluarga duka ini langsung mendapatkan pemeriksaan dari petugas indentifikasi Satrekrim Polres Bantul dan Puskesmas sebelum akhirnya dilarikan ke Forensik RS Sardjito Jogja untuk dibawa ke kampung halaman.

Kapolres Bantul AKBP Surawan menyatakan ditemukannya korban sudah dalam keadaan meninggal mengakhiri proses pencarian korban yang berlangsung sejak peristiwa terjadi Minggu (26/1) lalu.

Pihaknya langsung menyerahkan ke pihak keluarga untuk dilanjutkan prosesi pemakaman ke kampung halaman. Kapolres mengakui sejak Senin (27/1) malam sekitar pukul 23.00 wib proses pencarian korban Riski sempat dihentikan atas koordinasi jajaran terkait karena faktor cuaca hujan yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan kegiatan dan justru membahayakan keselamatan sukarelawan yang turun langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya