SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno angkat bicara mengenai penggunaan istilah Iktikaf Run yang dikritik oleh putri Gus Mus, Ienas Tsuroiya. Sandiaga mengatakan istilah Iktikaf Run yang dilontarkannya sudah dijalankan oleh komunitas lari beberapa tahun yang lalu setiap bulan Ramadan.

“Ini sudah beberapa tahun dijalankan oleh para komunitas lari, dulu kita memulai kegiatan ini pada saat bulan suci Ramadan,” kata Sandiaga, dilansir Suara.com, Kamis (30/5/2019).

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan dirinya pun masih ingin melakukan Iktikaf Run di 10 hari terakhir Ramadan seusai salat Tarawih. “Dan ini kita masih ingin dan rata-rata di 10 hari terakhir, kami meluangkan waktu setelah (Salat) Tarawih menunggu waktu menuju ke tentunya beriktikaf di masjid-masjid yang ada di wilayah tempat tinggal kita,” tutur dia.

Sandiaga menyebut ide Iktikaf Run yang sudah dijalankan para komunitas lari tersebut lantaran karena ingin mengisi kekosongan menunggu waktu untuk Iktikaf di masjid. Karena itu, Sandiaga menegaskan istilah Iktikaf Run adalah berlari menuju tempat Iktikaf.

“Dan timbul ide beberapa tahun yang lalu untuk mengisi kekosongan tersebut kita berolahraga berlari dan itu yang jadi kegiatan yang sudah cukup rutin. Iktikaf Run itu adalah lari sebelum kita melaksanakan itikaf jadi berlari menuju ke tempat kita beriktikaf,” tandasnuya.

Sebelumnya, Putri Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ienas Tsuroiya, mengkritik penyebutan istilah “Iktikaf Run” oleh Sandiaga Uno. Berawal dari penyebutan ‘Iktikaf Run’ oleh Sandiaga Uno di akun jejaring sosial Instagram miliknya @sandiuno dan juga ketika diwawancara oleh sebuah media daring.

Dalam unggahannya, Rabu (29/5/2019), Sandiaga Uno mengajak teman-teman dan warga Jakarta untuk berolah raga lari bersama sebelum menunaikan Iktikaf di masjid.

Dituliskan Sandiaga Uno, kegiatan bernama Iktikaf Run tersebut sudah menjadi rutinitasnya di 10 malam terakhir di bulan Ramadan selama bertahun-tahun. Dia bersyukur pesertanya kian ramai.

Sandiaga Uno pun mengunggah foto dirinya mengenakan kaus bertuliskan ‘Elang Runner’, tengah berlari di tengah sejumlah orang. “Sebelum Iktikaf, saya mengajak teman-teman dari Jakarta Berlari untuk berlari malam bersama. Kegiatan Iktikaf Run ini sudah menjadi rutinitas saya di 10 malam terakhir bulan Ramadhan selama bertahun-tahun. Alhamdulillah, peserta yang ikut semakin ramai,” tulis Sandiaga Uno.

Siapa nyana, penggunaan istilah ‘Iktikaf Run’ tersebut menuai kritik dari Ienas Tsuroiya. Kritik itu dilontarkan melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @tsuroiya.

Ienas Tsuroiya mempersilakan jika Sandiaga Uno memilih berolah raga. Namun, istri Ulil Abshar Abdalla itu mengimbau agar tidak perlu menggunakan istilah Iktikaf karena terkesan aneh.

Pun dia berkicau, setahu dirinya, iktikaf merupakan aktivitas berdiam diri di dalam masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara menunaikan salat sunah, tadarus, maupun zikir.

“Setahu saya, Iktikaf itu aktivitas berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri pada Allah. Bisa diisi Salat Sunah, Tadarus (baca Alquran), Berzikir dst. Jadi, kalau memilih olah raga boleh saja, tapi seharusnya nggak usahlah pakai istilah Iktikaf. Jadi aneh,” cuit Ienas Tsuroiya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya