SOLOPOS.COM - Seekor harimau mati ditembak di sebuah perkampungan di antara Bandung dan Garut, 1920. (Twitter @PotretLawas)

Solopos.com, SEMARANGHarimau Jawa disebut-sebut telah punah sejah beberapa tahun silam. Meski demikian, kabar terkait penampakan harimau Jawa ini masih kerap mucul di sejumlah daerah.

Terbaru, kabar kemunculan harimau Jawa datang dari Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng). Sejumlah warga Desa Penawaran, Kabupaten Banjarnegara, dikabarkan melihat penampakan kawanan harimau di area persawahaan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Belum diketahui secara pasti kebenaran dari informasi tersebut. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng saat inipun telah menelusuri kebenaran informasi itu dengan menerjunkan tim ke Banjarnegara, lokasi kemunculan kawanan harimau itu.

Kendati demikian, informasi kemuculan harimau di Pulau Jawa ini cukup menyita perhatian publik. Hal ini tak lain karena harimau Jawa dikabarkan sudah sejak lama punah.

Dilansir dari laman dlhk.jogjaprov.go.id, harimau Jawa dinyatakan telah punah pada awal 1980-an lalu. Awal kepunahan harimau yang memiliki nama latin Panthera tigris Sondaica itu disebabkan pembukaan lahan hutan di Jawa pada tahun 1800-an untuk menjadi perkebunan.

Baca juga: Harimau Jawa Sudah Punah, Ini Habitat & Persebarannya

Pembukaan lahan hutan ini pun mengusik habitat harimau Jawa, yang kemudian menimbulkan konflik antara harimau dengan manusia. Kondisi ini pun juga menimbulkan perburuan terhadap harimau Jawa kian masif.

Pada tahun 1940-an, populasi harimau Jawa diperkirakan tinggal 200-300 ekor dan kian menurun. Satu dekade berselang, harimau Jawa diperkirakan tinggal tersisa 250-an ekor.

Habitat

International Union for Conservation Nature (IUCN) secara resmi mengumukan harimau Jawa yang terakhir berada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada 1976. Setelah itu, harimau Jawa semakin menghilang dan akhirnya dinyatakan punah pada awal 1980-an.

Baca juga: Tak Hanya Banjarnegara, Harimau Jawa Pernah Terlihat di Hutan Wonogiri 

Dikutip dari laman lipi.go.id, Senin (23/5/2022), harimau jawa pernah tercatat sebagai karnivora terbesar yang hidup di Pulau Jawa. Habitat hewan ini tersebar di Jampang Kulon, Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Pangrango, Daerah Istimewa Yogyakarta, Probolinggo, Banyuwangi, Tulungagung, hingga Taman Nasional Meru Betiri.

Harimau Jawa juga dikenal memiliki habitat di hutan-hutan dataran rendah dan hutan belukar. Kucing besar ini memiliki wilayah jelajah tak lebih dari ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdl).

Meski disebut-sebut telah punah, kabar terkait penampakan harimau Jawa masih kerap terdengar dari sejumlah daerah. Bahkan pada 2008 lalu, informasi kemunculan harimau Jawa turut mengiringi penemuan jasad wanita tak dikenal dari pendaki di Gunung Merbabu. Penduduk desa yang menemukan tubuh wanita tak dikenal itu menyebut beberapa kali melihat penampakan harimau.

Baca juga: Harimau Dikabarkan Muncul di Banjarnegara, Ini Kata BKSDA Jateng

Selain itu, dugaan tentang penampakan harimau Jawa juga terjadi di Magetan, Jatim pada 2009. Kala itu, beberapa warga menyebut melihat penampakan harimau betina dengan dua anaknya di kawasan dekat Gunung Lawu.

Setelah letusan Gunung Merapi pada 2010, dua warga juga mengaku melihat penampakan dari bekas cakar harimau di peternakan. Sedangkan di sekitar lereng Gunung Wilis, cerita tentang penampakan harimau juga disiarkan warga yang menemukan jejak kaki serta usus binatang yang diduga hasil buruan harimau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya