SOLOPOS.COM - Warga Tionghoa melakukan doa dalam acara hari ulang tahun Kwan Se Im Po Sat di klentheng Tien Kok Sie Pasar gede, Solo, Sabtu (19/7) malam. Dalam acara tersebut juga diperingati Kwan Se Im Po Sat saat mencapai kesempurnaan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Apa arti nama dari Tien Kok Sie, kelenteng yang berlokasi di selatan Pasar Gede Solo, Jawa Tengah dan diklaim tertua di Indonesia?

Tempat ibadah bagi umat Tri Darma (Konghucu, Buddha, dan Taoisme) ini disebut-sebut salah satu kelenteng tertua yang ada di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut sumber dari situs resmi Cagar Budaya Kemendikbud, kelenteng ini didirikan pada 1745 oleh masyarakat keturunan China yang bertempat tinggal di kompleks pecinan Pasar Gede.

Baca Juga: Ide Olahan Kue Keranjang Khas Imlek, dari Digoreng hingga Dikukus

Ekspedisi Mudik 2024

Pendirian Kelenteng Tien Kok Sie yang berlokasi di selatan Pasar Gede Solo ini juga beriringan dengan pemindahan Keraton Solo dari Kartasura ke Desa Sala pada 1745. Lalu, apa arti dari nama Tien Kok Sie?

Menurut pemerhati sejarah dari Solo, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro atau biasa dipanggil Kanjeng Nuky dalam unggahan di akun Instagramnya, Tien Kok Sie memiliki arti Pemujaan kepada Tuhan.

Baca Juga: Ucapan Imlek 2022 Bahasa Mandarin, Bisa Jadi Status WhatsApp

Sementara itu, menurut keterangan pengelola akun Facebook Solo Zaman Dulu, Tien Kok Sie mempunyai arti yang berbeda, yakni Penjaga Negara. Di mana negara yang dimaksud adalah Keraton Solo yang lokasinya tak jauh dari kelenteng ini.

“Tien Kok Sie arti harfiahnya adalah Penjaga Negara, atau juga bisa diartikan sebagai memberi ketenteraman kepada negara. Dan karena berdirinya kelenteng ini mengikuti berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat dan letaknya pun di dekat lokasi keraton, maka negara yang dimaksud di sini tentu adalah Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu,” terang dia.

Baca Juga:  Pentingnya Skrinning untuk Mendeteksi Gangguan Pendengaran pada Bayi

Keberadaan Kelenteng Tien Kok Sie di selatan Pasar Gede Solo juga tak bisa terlepas dari Kali Pepe yang zaman dahulu digunakan sebagai jalur perdagangan. Lokasi Kali Pepe pun sangat dekat, yakni belakang kelenteng ini.

“Sungai Pepe di belakang kelenteng ini menjadi akses menuju Bengawan Solo yang menjadi jalur perdagangan utama dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Keberadaan altar Thian Siang Sing Bo atau Dewi Laut di Kelenteng Tien Kok Sie bisa menjadi salah satu petunjuk bahwa Kota Solo pernah dikenal sebagai kota pelabuhan. Kepada Dewi Laut, warga Tionghoa pada masa itu berdoa meminta perlindungan dari marabahaya saat berlayar,” ujar pengelola akun Facebook Solo Zaman Dulu.

Baca Juga:  Asal Usul Sejarah Palur, Bermula dari Gazebo di Pertigaan Jalan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya