SOLOPOS.COM - Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, hendak mengecek salah satu PGOT yang diamankan di Kantor Satpol PP beberapa hari lalu. (Istimewa/Dokumentasi Satpol PP Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR – Sebanyak 10 pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) di Karanganyar membuat warga resah lantaran sempat dikira maling.

Saat ini, para pengemis, gelandangan, dan orang terlantar itu ditampung di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karanganyar setelah terjaring operasi pada Sabtu dan Minggu (18-19/4/2020).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sejak Jumat hingga Minggu (17-19/4/2020) pukul 13.00 WIB, Satpol PP Kabupaten Karanganyar menangkap dan menerima laporan 10 orang pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT).

PGOT itu berasal dari sejumlah kecamatan, seperti Ngargoyoso, Kerjo, Jumapolo, Jumantono, Gondangrejo, dan lain-lain. Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, menyampaikan jumlah PGOT yang ditangkap dan dilaporkan ke Satpol PP meningkat dibandingkan hari biasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Ogah Karantina Mandiri, 2 Warga Plupuh Sragen Dijebloskan ke Rumah Angker

Yopi menduga kondisi itu terjadi karena warga resah terhadap informasi yang beredar di media sosial, melalui pesan berantai maupun dalam grup tertentu.

Imbas Informasi Viral

Isu santer saat ini adalah tentang pencuri yang berkeliaran dan dikejar-kejar warga. Warga yang termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya diduga mencurigai orang-orang yang berkeliaran pada malam hari.

Kecurigaan itu termasuk kepada pengemis, gelandangan, dan orang terlantar yang berkeliaran di Karanganyar.

"Ini imbas media sosial menyebarkan perihal pencuri yang dikejar-kejar warga. Akibatnya semua PGOT yang ditemui ditangkap warga dan diserahkan ke polsek. Lalu dari polsek diserahkan kepada Satpol PP. Ini efek menyebarkan informasi yang belum jelas benar atau tidak. Ini ada tuna wicara dicurigai pencuri lalu dilaporkan ke polsek," kata Yopi saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/4/2020).

Kegaduhan itu terjadi setelah pemerintah pusat mengambil kebijakan membebaskan narapidana kategori tertentu. Pemerintah beralasan pembebasan dilakukan demi menekan persebaran Covid-19.

Tradisi Nyadran di Solo Tetap Jalan di Tengah Pandemi Covid-19

Akibatnya, kini ada sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab berupaya memanfaatkan hal itu dengan membuat informasi meresahkan.

Ada Gelandangan Gila

Yopi menambahkan, ada salah satu gelandangan di Karanganyar yang setelah diperiksa ternyata gila. Dia menduga kemungkinan warga khawatir jika ada gelandangan yang berpura-pura gila.

"Ini setelah diperiksa di kantor, mereka betulan gila. Tetapi kan warga khawatir kalau mereka hanya pura-pura gila atau menjadi PGOT. Saat hari kerja, kami serahkan Dinas Sosial. Tetapi saat akhir pekan begini, kami tidak bisa. Ya kami tampung di [kantor] Satpol PP," tutur dia.

Yopi mengaku tetap melaporkan keberadaan PGOT itu kepada Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar. Tetapi sementara pihaknya menampung pengemis, gelandangan, dan orang terlantar itu di kantor Satpol PP Karanganyar.

Jadi Sendal Dawit! Video Bule AS Cover Lagu Pamer Bojo Didi Kempot Bikin Ngakak

Kendala lain adalah Dinas Sosial Jawa Tengah tidak dapat menerima PGOT yang belum mengantongi surat keterangan sehat secara fisik dari dokter RSUD setempat. Tetapi beberapa orang yang dapat menyampaikan alamat rumah dipersilakan pulang.

"Ada yang bilang rumahnya Yogyakarta. Kami antar ke terminal lalu kami naikkan bus tujuan Yogyakarta. Kami berikan ongkos dan pesan kepada kondektur untuk menurunkan di alamat yang dimaksud," ujar dia.

Mulai Hari Ini! Siswa di Karanganyar Belajar Lewat Radio, Ini Jadwalnya!

Yopi berharap warga tetap tenang saat menerima informasi dari manapun. Dia juga mengingatkan warga agar menahan diri untuk tidak meneruskan informasi yang kebenarannya belum dapat dipertanggungjawabkan.

"Waspada itu harus. Tetapi jangan takut kemudian membagi semua informasi tanpa dipastikan benar atau tidak,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya