Setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat, kegiatan sensus pun dimulai. Atas saran dari Pak Kadus, waktu yang tepat adalah malam hari, karena para petani dipastikan sudah berada di rumah. Dengan didampingi Pak RT, Tom Gembus pun memulai bekerja keliling desa, hingga sampailah pada sebuah rumah. “Selamat malam, Bapak ada?” sapa Pak RT kepada seorang gadis penghuni rumah, sebut saja Gendhuk Nicole.
“Tidak ada, Pak RT, baru keluar sama Ibu,” jawab Gendhuk anak si pemilik rumah.
“Kalau masnya ada di rumah?”
“Ada, Pak.”
“Tolong dipanggilan. Dicari Pak RT, gitu.”
Belum juga Gendhuk beranjak, tiba-tiba saja seorang pemuda, sebut saja Jon Koplo, tergopoh-gopoh keluar rumah sambil mengenakan helm.
“Maaf, Pak, saya temannya Nicole. Saya hanya main kok. Ini saya mau pulang,” ucap Jon Koplo ngoplok ketakutan sambil menyalami Pak RT dan Tom Gembus, lalu ngacir mengendarai motornya.
Pak RT dan Tom Gembus sejenak saling berpandangan, lalu tertawa bersama-sama. Usut punya usut, rupanya Jon Koplo mengira kedatangan Pak RT dan Tom Gembus akan menggeropyok dirinya karena apel terlalu malam.
Trianto, Gonilan RT 002/RW 005 Kartasura, Sukoharjo