SOLOPOS.COM - <i>Espos/Tri Rahayu</i><i> DETEKSI TAS-Dua orang anggota Satuan Sabhara Polres Sragen mendeteksi tas hitam yang diduga berisi bom di selokan depan kios milik Sri Maruni, 49, warga Dukuh Grabagan RT 9, Desa Katelan, Tangen, Sragen, Rabu (13/7).</i>

Sragen (Solopos.com) – Warga Dukuh Grabagan RT 9, Desa Katelan, Tangen, Sragen, dibuat panik dengan penemuan tas hitam yang diduga berisi bom rakitan, Rabu (13/7/2011). Tas tersebut diletakkan di dalam gorong-gorong depan kios kelontong milik Sri Maruni, 49, warga setempat.

DETEKSI TAS -- Dua orang anggota Satuan Sabhara Polres Sragen memeriksa tas hitam yang diduga berisi bom di selokan depan kios milik Sri Maruni, 49, warga Dukuh Grabagan RT 9, Desa Katelan, Tangen, Sragen, Rabu (13/7/2011). (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tas misterius itu kali pertama ditemukan Prayitno alias Gampang, 50, saudara Sri Maruni yang tinggal di samping kios kelontong itu. Prayitno yang semula hendak mengantarkan adiknya menikah di Masaran penasaran melihat tas hitam di selokan. Dia turun ke selokan untuk memeriksa tas itu. Dia sempat mengangkat tas itu. “Saya curiga dengan tas itu. Saya khawatir tas itu berisi bom. Akhirnya saya laporan ke Pak Sri Wahono (Wakil Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas)-red) yang tinggal tak jauh dari rumah saya. Kemudian Pak Sri laporan ke Polsek Tangen,” ujar Prayitno.

Begitu mendengar laporan, Kapolsek Tangen, AKP Dwi Haryanto, langsung berkoordinasi dengan Polres Sragen. Tim Satuan Sabhara yang dipimpin AKP Hartono bersama Kasat Narkoba AKP Bambang Kristiono mengecek lokasi dan memasang garis polisi. Tiga perwira itu berdiskusi untuk menentukan langkah lebih lanjut. “Berdasarkan hasil diskusi, kami sepakat untuk meminta bantuan Detasemen C Pelopor Brimob di Solo. Saya langsung menghubungi Kaden C Pelopor, AKBP Sudiyana, untuk menerjunkan tim Gegana,” papar AKP Hartono mewakili Kapolres Sragen, AKBP IB Putra Narendra.

Sekitar 45 menit, empat orang anggota tim Gegana dari Solo tiba dengan pakaian khusus untuk menjinakkan bom yang diduga ada di dalam tas hitam itu. Empat orang anggota Gegana itu memeriksa tas dari luar dengan menggunakan alat detektor bom. Berdasarkan alat tersebut, ternyata tidak terdeteksi adanya bom di dalam tas. “Akhirnya tim Gegana membuka tas itu. Sebuah barang terbungkus plastik hitam rangkap dua terlihat. Setelah dibuka ternyata plastik itu berisi beras seberat lima kilogram. Beras itu dibawa ke Solo sebagai barang bukti,” ujar Sri Wahono yang menyaksikan langsung pemeriksaan tim Gegana.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya