SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisah nyata ini dialami Jon Koplo, alumnus perguruan  tinggi markotop di Solo ketika KKN di Desa Watuagung, Baturetno, Wonogiri, belasan tahun silam. Ceritanya, saat KKN Jon Koplo Cs membuat beberapa program, salah satunya pemutaran film.

Berhubung dananya mepet, Jon Koplo melakukan kerja sama dengan sebuah produsen rokok ternama agar mau memutar film untuk menghibur warga desa. Pihak sponsor yang diwakili Tom Gembus setuju, dengan syarat Koplo harus membantu menjualkan rokoknya pada saat pemutaran film. Deal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum film diputar, siangnya Jon Koplo menumpang mobil boks yang disopiri Tom Gembus keliling desa sambil cuap-cuap memberikan informasi.

Adik-adik, mas-mas, pakde, mbokde, mangga, mangke dalu mirsani film silat ing lapangan ngajeng SD. Filemipun jos gandhos tur gratis. Rugi menawi mboten mirsani,” teriak Koplo dengan semangat.

Menjelang pemutaran film, Jon Koplo ikut aktif menawarkan rokok kepada penonton dewasa yang hadir di lapangan itu. Akhirnya, pemutaran film berlangsung dengan sukses. Banyak warga desa yang menonton, omzet penjualan rokok pun melebihi target. Selain itu wajah Koplo pun semakin dikenali warga.

Pagi harinya, karena ada suatu keperluan, Koplo berniat pulang ke Solo. Ia naik bus umum dari depan pasar Baturetno. Nah, pada saat naik bus itulah Koplo melihat seorang gadis cantik, sebut saja Lady Cempluk, duduk sendirian di kursi.

Dasar play boy cap kadal, Koplo segera njejeri Cempluk. “Boleh duduk di sini Mbak?” sapa Koplo sopan.

“Oh, silakan, Mas,” jawab Cempluk sambil tersenyum ramah. Mak cesss… hati Koplo seperti disiram salju.

“Mau tindak ke mana, Mbak?” tanya Koplo dimanis-maniske.

“Mau ke Wonogiri. Mas,” jawab Cempluk. Namun yang membuat Koplo kaget, tak disangka dan tak dinyana, Cempluk melanjutkan pembicaraan.

“Oh iya Mas, kebetulan ketemu di sini. Toko bapak saya tadi kehabisan stok rokok. Mas bisa nyetori rokok ke toko bapak saya kan?”

Koplo langsung semrepet saknalika. “Maaf, Mbak. Begini ya, saya itu bukan sales rokok tapi mahasiswa yang sedang KKN di sini,” terang Koplo, tapi tampaknya Cempluk tak percaya dengan omongan Koplo.

“Ah, masnya ngapusi, wong tadi malam masnya wara-wara sama jualan rokok di pemutaran film kok…”

“Tapi…”

“Ah, sudahlah, Mas. Kalau nggak mau nyetori ya nggak papa, tapi nggak usah ngaku-ngaku mahasiswa segala…” ujar Cempluk ketus.

Daripada ribut, Koplo akhirnya memilih diam meski misuh-misuh dalam hati.

 

Krisnanda Theo Primaditya, RT 004/RW 019 No 15 B Mojosongo, Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya