Solopos.com, WONOGIRI -- Pencarian tiga mulut luweng di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, untuk mengatasi bencana banjir yang setiap tahun melanda di daerah itu belum berhasil ditemukan. Padahal, pencarian mulut luweng dengan cara dikeruk itu sudah mencapai kedalaman tujuh meter.
Bahkan, dalam proses pencarian juga melibatkan orang pintar atau sesepuh di desa itu agar luweng bisa segera ditemukan. Namun hingga saat ini belum juga ditemukan.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Camat Pracimantoro, Wonogiri, Warsito, mengatakan pencarian satu mulut luweng berada di Dusun Dompol, Desa Petirsari dan dua mulut luweng di Dusun Joho Kidul, Desa Joho. Pencarian di tempat itu sudah dilakukan sejak pekan lalu.
Baca Juga: Janda Tua di Sukoharjo Ditemukan Meninggal Membusuk di Toko Kelontong
Awalnya, kata Warsito, pencarian dilakukan di Dusun Dompol. "Di lokasi itu pencarian diberhentikan. Karena pengerukan sudah berlangsung selama lima hari dan kedalamannya sudah mencapai tujuh meter. Namun tetap saja luweng tidak bisa ditemukan," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (10/2/2021).
Ia mengatakan, kondisi serupa juga terjadi di Desa Joho. Dalam waktu tiga hari dengan kedalaman yang sudah dikeruk hingga lima meter, mulut luweng belum juga ditemukan. Proses pengerukan juga terkendala dengan cuaca di lokasi yang selalu turun hujan setiap harinya.
Warsito menuturkan, lokasi atau titik pencarian mulut luweng itu berdasarkan keyakinan serta arahan dari para sesepuh di desa itu. "Para sesepuh di desa itu dulu mengetahui bahwa di lokasi pencarian itu dulu terdapat luweng. Namun seiring berjalannya waktu, lobang luweng tertutup," ungkap dia.
Datangkan Orang Pintar
Menurut dia, dalam proses pencarian mulut luweng juga mendatangkan atau mengundang orang pintar (sesepuh) di sekitar desa itu. Tujuannya agar mulut luweng cepat ditemukan. Namun, usaha itu juga belum membuahkan hasil.
Sulitnya mencari mulut luweng yang hilang juga dibenarkan oleh Kepala Desa Joho, Samrawi, saat dihubungi Solopos.com, Rabu. Ia mengatakan, ada dua luweng di Dusun Joho Kidul yang dicari guna mengatasi banjir di daerah tersebut.
"Awalnya kami mencari satu luweng dulu. Karena sudah berhari-hari tidak juga ketemu, kami berhentikan pencariannya. Kemudian kami mencari luweng di lokasi yang berbeda, namun masih satu dusun," kata dia.
Baca Juga: Berlaku Per 9 Februari 2021, Ini Aturan Baru Perjalanan Naik Kereta Api
Samrawi mengatakan, luweng yang saat ini masih dicari sudah berlangsung selama lima hari. Kedalamannya sudah mencapai tiga meter lebih. Namun belum ada tanda-tanda ditemukan. "Di sini setiap hari hujan. Jadi sulit juga, karena kalau hujan proses pencarian dihentikan," ujar dia.
Ia mengatakan, menurut para sesepuh di desa luweng yang tengah dicari itu sudah hilang sejak puluhan tahun lalu. "Para sesepuh bilang kalau di lokasi yang kami keruk itu dulunya ada luweng. Karena saat ini sudah tertutup, maka dilakukan pengerukan. Agar saat hujan turun, airnya bisa masuk ke luweng itu," ungkap dia.