SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA-Nahas benar nasib gelandang serang muda PSIM Johan Arga Pramudya. Di tengah masa pemulihan cedera lututnya, pemain yang biasa mengenakan kostum PSIM bernomor punggung 9 ini harus istirahat lebih lama lagi.

Pasalnya, cedera lutut yang dialaminya kini semakin parah menyusul aksi brutal supporter Solo ketika PSIM dijamu Persis Solo, Sabtu (28/4) lalu. Dalam laga perdana putaran II Divisi Utama tersebut, Johan Arga yang hadir di Stadion Manahan Solo bersama pemain magang PSIM, Dimas Priyambodo sebagai penonton sempat dikeroyok oleh puluhan supporter Solo setelah sebelumnya terkena sweeping oleh suporter Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Johan yang ketika itu duduk di tribun media sempat hendak berlari turun ke lapangan. Akan tetapi lantaran lutut kirinya masih mengalami cedera, ia pun tak bisa berlari. Akhirnya ia menjadi sasaran pengeroyokan.

Masseur PSIM Harris Setyawan menjelaskan, sebelum kejadian pengeroyokan itu, cedera lutut Johan Arga sudah memasuki masa pemulihan. ”Setidaknya 2-3 minggu lagi, Johan bisa diturunkan,” ujarnya.

Namun, lantaran pengeroyokan tersebut, cedera lutut yang dialami oleh Johan semakin parah. Hingga Senin (29/4), lutut kanan Johan masih terllihat bengkak. Harris khawatir, cedera ligamen lutut Johan semakin meluas. ”Kalau masih bengkak seperti ini, kami belum berani melakukan terapi,” akunya.

Kabar terakhir, Harris mengatakan bahwa Johan Arga bermaksud untuk melakukan arthroscopy dan operasi lutut. Akan tetapi, ia khawatir, jika Johan Arga memaksakan diri untuk melakukan operasi lutut tanpa disertai diagnosa medis yang lengkap, justru akan berbahaya bagi kesembuhan lututnya.

”Peluang operasi itu setahu kami hanya 50%. Saya harap Johan tidak gegabah,” ucapnya.

Dikatakannya, Johan berencana akan menanggung sendiri biaya pengobatan tersebut. Setidaknya untuk, arthroscopy, Johan bersiap mengeluarkan biaya sebesar Rp5 juta, sedangkan untuk operasi, tarifnya cukup mahal, yakni berkisar Rp55 juta.

Terpisah, Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastowo menegaskan, pihaknya merasa dirugikan dengan semakin parahnya cedera yang dialami oleh Johan Arga.

Pasalnya, Johan Arga termasuk salah satu pemain andalan PSIM di lini depan. Menurutnya, peran Johan Arga terbilang penting bagi tim.

Oleh sebab itu, hal inilah yang menjadi salah satu alasan pihaknya segera mengajukan surat protes kepada PSSI yang ditembuskan pada Komisi Disiplin (Komdis), Badan Liga Indonesia (BLI) dan PT Liga Indonesia (LI).

Baginya, hal ini mutlak merupakan kesalahan pihak panitia pelaksana (panpel) Persis Solo yang terkesan membiarkan suporter Solo merangsek masuk ke tribun media.
”Padahal seharusnya tribun media itu area steril dari suporter,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya