SOLOPOS.COM - Ilustrasi pusing. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Kemunculan jenis baru yaitu varian BA.2 menimbulkan kekhawatiran tersendiri, lalu seperti apakah gejala varian baru yang juga dikenal dengan sebutan son of Omicron ini?  Sebelumnya, ahli virologi memberikan nama untuk varian Omicron sebagai BA.1.

Sedangkan varian BA.2 dinilai merupakan turunan atau mutasi dari Omicron. Para peneliti meyakini Covid-19 BA.2 bertanggung jawab atas lonjakan kasus yang besar di Amerika Serikat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Disebut sebagai son of Omicron, apakah gejalanya mirip Omicron atau malah lebih parah dibandingkan BA.1?  Seberapa berbahaya varian BA.2? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Baca Juga: Ada 2 Metode Membantu Mendeteksi Varian Omicron

Virus Covid-19 yang bermutasi bukanlah hal baru. Varian Delta diteliti juga memiliki beberapa subvarian, tetapi para ilmuwan menyebut semuanya sebagai Delta.

Sedangkan, subvarian dari Omicron punya istilah tertentu karena peningkatan jumlah di berbagai negara.  Virus Covid-19 yang bermutasi bukanlah hal baru. Varian Delta diteliti juga memiliki beberapa subvarian, tetapi para ilmuwan menyebut semuanya sebagai Delta.

Tidak diketahui secara jelas dari mana asal varian BA.2. Meski sekuens pertama diajukan dari Filipina, namun banyak kasus BA.2 juga telah terdeteksi di berbagai wilayah, mulai dari Eropa hingga Asia Selatan.

Berdasarkan catatan WHO, sekitar 8.000 kasus varian BA.2 telah diidentifikasi di lebih dari 40 negara, termasuk AS, India, Jerman, dan Australia. Baru-baru ini kenaikan kasus di Denmark juga diyakini disebabkan oleh subvarian ini.

Baca Juga: WHO Peringatkan untuk Mewaspadai Varian BA.2 Son of Omicron

Diperkirakan, sebenarnya angka persebaran strain BA.2 mungkin berkali-kali lipat lebih tinggi dari varian aslinya. Namun, saat ini hanya sebagian kecil infeksi yang diperiksa, sehingga data penyebaran BA.2 belum teridentifikasi sepenuhnya.

Dikarenakan penyebaran varian BA.2 sangat cepat, WHO meminta para ilmuwan untuk memantau dan mempelajari subvarian baru ini secara terpisah dari Omicron. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah virus ini berperilaku berbeda atau sama dengan BA.1.

Tes Covid-19 konvensional seperti PCR saat ini masih dianggap sebagai gold standard dalam mendeteksi infeksi Covid-19.  Namun, tes ini tidak dapat menentukan varian tertentu. Untuk itu, para ilmuwan perlu melakukan sekuensing genetik tambahan.

Beruntungnya, varian Omicron memiliki ciri genetik tertentu yang memungkinkan para ilmuwan untuk cepat dan mudah mendeteksinya. Namun, varian BA.2 tidak memiliki ciri genetik tersebut.

Baca Juga: Fakta-Fakta Varian BA.2, Virus Baru yang Disebut Son of Omicron

Oleh karena itu, varian BA.2 dapat lolos dari tes sekuensing genetik. Namun, para peneliti masih dapat mengidentifikasi subvarian ini menggunakan teknologi pengurutan genetik.  Karena memiliki sifat yang berbeda dari induknya dan sulit dipantau, subvarian BA.2 terkadang disebut juga sebagai “varian siluman”.

Menurut dokter dari Klikdokter.com seperti dikutip pada Minggu (6/2/2022), dr. Sara Elise Wijono, MRes, virus dapat bermutasi terus-menerus. Jadi, diharapkan masyarakat tidak panik dengan adanya mutasi. Beberapa mutasi Covid-19 juga tidak lebih berbahaya dari varian aslinya.

“Untuk penularan, kesan awal BA.2 lebih menular, tapi masih dipelajari lebih lanjut. Kalau untuk keparahan [penyakit], sama saja dengan varian Omicron sebelumnya,” ucap dr. Sara.

Sementara, WHO sendiri belum menyatakan BA.2 sebagai VOC (variant of concern) atau varian yang menjadi perhatian. Ini berarti, belum ada bukti yang menyatakan subvarian ini bisa memperparah penyebaran Covid-19.

Kemudian, tidak ada bukti juga yang menunjukkan varian son of Omicron lebih memiliki keparahan gejala atau menurunkan kemanjuran vaksin. Oleh karena itu, saat ini tidak perlu khawatir berlebihan akan varian ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya