SOLOPOS.COM - Lahan kawasan WGM Wongiri yang akan dikembangkan menjadi objek wisata mirip Guatape Dam, Kolombia. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri akan dikembangkan mirip dengan Guatape Dam Kolombia. Ada beberapa jenis investasi dan usaha yang dianggap cocok dikembangkan di WGM Wonogiri.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan investasi atau usaha yang cocok dikembangkan di wilayah WGM didasarkan pada jenis destinasi apa yang ada di sana. Jika destinasi sudah terpetakan, pengembangan atau perluasan dalam hal ini investasi dan usaha baru akan menyesuaikan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

"Jika melihat jenis wisata yang dikembangkan di WGM, dibangun home stay, hotel, usaha kuliner di sekitar sana oke, cukup bagus," kata dia kepada wartawan di area Sekretariat Daerah Kabupaten Wonogiri, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Melintas di Prambanan, Mobil dari Luar Daerah Disetop Polisi

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Jekek, infrastruktur atau fasilitas pendukung di sekitar WGM itu harus bertujuan untuk memberi kenyamanan kepada para pengunjung. Selain itu juga harus memberikan rasa aman kepada para wisatawan karena ada berbagai fasilitas pendukung itu hadir di sana.

"Yang tidak kalah penting dalam pengembangan itu yakni terbentuknya lingkungan sosial yang adaktif dan solutif serta mampu menjaga kemanan lingkungan. Menampilkan rasa paseduluran itu menjadi modal sosial ciri khas Wonogiri. Banyak home stay dan hotel jika ditambah dengan respon publik yang lembah manah dan humanis akan luar biasa," ungkapnya.

Ia menuturkan, pengembangan WGM dari 7,5 hektare menjadi 115 hektare membuka pintu bagi bagi siapa saja yang akan berinvestasi atau membuka usaha baru di sana. Terutama warga sekitar yang sudah mempunyai lahan serta memahami kondisi di sana.

"Warga yang mempunyai lahan kosong bisa digunakan untuk parkir. Warga yang mempunyai rumah yang layak dan mempunyai nilai seni bisa dikembangkan menjadi home stay. Desa sekitar WGM menjadi kawasan wisata. Tentunya didorong dengan pengembangan ekonomi UMKM," kata Joko Sutopo.

Usaha Kuliner

Kepala Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Sukamto, mengatakan saat ini usaha yang sebagian besar berkembang di sekitar WGM berupa kuliner dan hotel. Ada puluhan warung makan dan belasan hotel di sana. Sehingga Desa Sendang merupakan desa yang mempunyai hotel terbanyak se-Wonogiri.

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sendang, menurut dia, sudah membuat tiga home stay rakyat di kawasan sekitar WGM. Home stay itu digunakan untuk sarana edukasi pengungung. Wisatawan bisa menginap bersama pemilik rumah sembari membicarakan sejarah dan budaya lokal.

"Yang kami punya home stay rakyat untuk edukasi pengunung. Jika home stay yang lepas kunci atau disewakan secara penuh belum ada," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Keterlaluan! 5 Pegawai Kimia Farma Diagnostik ini Gunakan Alat Swab Test Bekas di Bandara Kualanamu

Sukamto mengatakan, ada beberapa lahan di Sendang yang masih bisa digunakan untuk membangun hotel berdasarkan tata ruang yang dimilik Pemerintah Desa Sendang. Namun jumlah lahan untuk pengembangan hotel terbatas. Selain itu pengembangan jika tidak berorientasi pada kemajuan WGM tidak boleh digunakan.

Menurut dia, pengembangan dari WGM ke depan mempunyai arah terhadap pemberdayaan ekonomi kerakyatan. "Tentunya dengan adanya pengembangan WGM akan menumbuhkan geliat ekonomi sekitar. Hotel bisa dikembangkan di beberapa lokasi, home stay dikembangkan di permukiman warga dan warung makan bisa memilih tempat dimana akan didirikan," kata Sukamto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya