Solopos.com, SRAGEN — Pelaksana proyek pembangunan Pasar Terpadu Nglangon, Sragen, mengerahkan hingga 400 pekerja agar bisa mengejar target penyelesaian. Selain jumlah tenaga kerja, Kontraktor juga menambah jam kerja.
Sejauh ini, progres pembangunan pasar senilai Rp 33 miliar itu sudah mendekati 85%. Sementara batas akhir pengerjaan adalah 16 Desember 2022.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pelaksana proyek pembangunan Pasar Nglangon Sragen itu adalah PT Darlin Ayudia Surabaya. Perwakilan PT Darlin Ayudia Surabaya, Irwin Pramudiarto, menerangkan penambahan tenaga kerja dilakukan secara bertahap sejak Selasa (29/11/2022) lalu. Jumlah pekerja hingga Rabu ini, ujar dia, 350-400 orang.
“Kemudian kami juga menambah jam kerja. Untuk pekerjaan lembur yang biasanya hanya sampai pukul 22.00 WIB diperpanjang bisa sampai pukul 24.00 WIB. Kami juga memberlakukan pekerja sif malam yang bekerja mulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB dinihari. Konsekuensinya pekerja malam ini upahnya dihitung sama dengan upah dua hari kerja,” jelas Irwin saat dihubungi Espos, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga: Perencanaan Tak Sempurna, Proyek Pembangunan Pasar Nglangon Sragen Molor
Dia menjelaskan di dunia konstruksi, orang bekerja mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB upahnya dihitung sama dengan tiga hari kerja. Ratusan orang itu mengerjakan beragam pekerjaan, mulai dari pasang batu, mengecor, pembersihan, elektrikal, hingga sopir truk dump.
“Bismillah, kami optimistis pekerjaan bisa rampung pada 16 Desember mendatang. Setelah 10 Desember itu kami targetkan bisa di atas 95% sehingga sisanya dalam sepekan sudah selesai. Dari sekian pekerjaan yang tersisa itu, volume pekerjaan untuk pemasangan paving mencapai 6% sendiri,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto, mengaku ikut memantau perkembangan proyek pembangunan Pasar Terpadu Nglangon. Dia melihat adanya kekurangan dalam volume pekerjaan tetapi ia berharap proyek bisa rampung tepat waktu.
“Untuk mengejar volume pekerjaan yang kurang itu, kontraktor harus menambah tenaga kerja sampai dua kali lipat. Kondisi per Selasa sudah 350 orang. Kami berharap tenaga kerja bisa ditambah sampai 500 orang,” ujarnya.
Baca Juga: Pertanyakan Relokasi, Warga Kios Renteng Kembali Datangi DPRD Sragen
Hargiyanto membenarkan bila ada adendum atau perubahan kontrak dengan tambahan pekerjaan pemasangan paving. Sebelumnya dalam perencanaan pekerjaan ini belum ada. “Nilai tambahan pekerjaan untuk pavingisasi dan plafon itu kurang dari Rp2 miliar. Dana yang digunakan merupakan sisa dari pagu,” ujarnya.