SOLOPOS.COM - Gerard Pique (Squawka)

Gerard Pique yang mendapat banyak kritikan akhir-akhir ini.

Solopos.com, BARCELONA — Mantan Presiden Barcelona, Joan Gaspart, menganggap Gerard Pique menjadi korban politik setelah diperlakukan tidak adil oleh sebagian publik Spanyol. Gaspart pun berencana membujuk Pique untuk kembali berkostum Timnas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belum lama ini Pique memutuskan pensiun dari Timnas menyusul gelombang kritik yang ditujukan kepadanya. Terakhir bek Barcelona itu dituduh memotong lengan jersey Spanyol yang bergambar motif bendera negara. Tuduhan ini akhirnya sama sekali tak terbukti. Sebelumnya nasionalisme Pique sempat diragukan setelah ikut merayakan kemerdekaan Catalan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hal yang tidak boleh dilakukan yakni mencampuradukkan ideologi politik dan dunia sepak bola. Tentu kita harus respek dengan pandangan politik seseorang. Namun apa yang terjadi bagi Pique di skuat Spanyol sangatlah absurd,” ujarnya seperti dilansir Marca.com, Selasa (11/10/2016).

[Baca: “Dosa-Dosa” Gerard Pique] [Baca Juga: Pique Dibela Legenda Barcelona]

Gaspart menilai Pique bukan pemain sembarangan di Timnas. Lelaki berusia 72 tahun itu menganggap Pique sudah menjadi wajah bagi La Furia Roja, julukan Spanyol. Menurut Gaspart, tidak ada yang perlu diragukan dengan komitmen dan semangat sepak bola Pique.

Hingga kini Pique telah mengoleksi 85 caps dan lima gol bagi Spanyol. Pique juga mengantar Timnas meraih trofi bergengsi Piala Dunia dan Euro. “Saya tidak paham bagaimana orang bisa meragukan komitmennya setelah apa yang dia lakukan selama ini.”

Gaspart menyebut pengkritik Pique harus minta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Dia pun berencana membujuk sang pemain agar mau kembali berkostum Tim Matador. Sebelumnya, pemain Barcelona yang lain, Lionel Messi, pernah membatalkan rencana pensiun dan bermain dengan Argentina hingga kini. “Saya akan coba bicara dengannya,” ucap Gaspart.

Presiden LFP, Javier Tebas, sependapat dengan Gaspart yang menilai Pique menjadi korban politik lokal. Hal itu, imbuhnya, sangat terbaca lantaran selama ini Pique dikenal sebagai sosok yang mendukung kemerdekaan Catalan. “Ini lebih mengarah ke politik daripada sepak bola. Pique pemain cerdas, dia memiliki urusan yang membuat orang lain gelisah. Namun ia sudah menunjukkan komitmennya untuk Timnas.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya