SOLOPOS.COM - Museum Seni Islam LA Mayer di Yarusalem. (Wikipedia.org)

Solopos.com, YERUSALEM — Museum Seni Islam LA Mayer di Yarusalem—wilayah yang diklaim milik Israel—berencana melelang barang antik bernuansa Islam yang langka. Namun, rencana terebut diurungkan setelah memicu kemarahan Presiden Israel dan Kementerian Kebudayaan Israel.

Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (27/10/2020), Museum Seni Islam LA Mayer merencanakan untuk melelang 190 barang antik di balai lelang Sotheby, London pada Selasa (26/10/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di antara barang-barang yang dilelang terdapat lebih dari 60 jam tangan dan arloji antik. Barang-barang itu diharapkan bisa menghasilkan jutaan dolar untuk museum.

Dalam sebuah pernyataan yang diliris pada Senin (26/10/2020), museum mengatakan pihaknya menunda pelelangan setelah berdialog dengan Kementerian Kebudayaan Israel. Serta, sebagai tanggapan atas perintah dari Presiden Israel, Reuven Rivlin.

Ekspedisi Mudik 2024

KPU Sragen Buka Saluran Bagi Warga yang Mau Kritisi Visi Misi Yuni-Suroto

Dalam pernyataan, donor utama lembaga Hermann de Stern Foundation mencatat koleksi tersebut adalah milik pribadi dan penjualan barang antik tersebut diizinkan berdasarkan undang-undang.

"Manjemen yayasan berharap penundaan akan mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh Kementerian Kebudayaan dalam beberapa minggu mendatang," katanya.

Sementara itu, Kementerian Israel berjanji untuk melakukan apa saja demi mencegah penjualan barang antik bernuansa Islam itu. Presiden Israel, Reuven Rivlin, juga mengaku prihatin dengan rencana penjualan aset budaya tersebut. Menurut Rivlin, barang-barang itu lebih berharga dibanding uang.

Menurut situs lelang Sotheby London, aset budaya yang akan dilelang di antarnya lembar Alquran periode awal, tembikar, helm abad ke-15, hingga benda era Kesultanan Ottoman. Ada juga mangkuk gambar pangeran Persia dari abad ke-12, senjata, dan baju besi.

Museum

Didirikan pada 1965, museum tersebut dibangun Vera Salomons, seorang keturunan keluarga bangsawan Inggris-Yahudi, bersama seorang sarjana termuka di Timur Tengah.

Museum ini menampung ribuan artefak bernuansa Islam dari abad ke-7 hingga abad ke-19. Museum tersebut juga memiliki koleksi jam tangan antik yang diklaim diturunkan keluarga Sulaiman. Termasuk beberapa lusin jam tangan rancangan perusahaan asal Swiss, Breguet.

Kades Sepat Sragen Ditetapkan Jadi Tersangka, Warga Tak Terima & Siap Pasang Badan

Saat ini, museum tersebut ditutup akibat pandemi Covid-19. Tetapi menurut laporan, pelelangan barang antik bernuansa Islam di museum di Israel itu sudah direncanakan sejak dua tahun lalu menyusul tekanan keuangan yang dialami pihak museum.

Menurut balai lelang Sotheby, sebelum mengonfirmasi penundaan pelelangan, benda antik itu diperkirakan akan terjual hingga $9 juta atau senilai Rp132 miliar.

Ketua Asosiasi Museum Israel, Nava Kessler, mengatakan tidak etis dan tidak pernah ada museum yang menjual barang-barang ke kolektor pribadi. "Ini hal yang sangat buruk. Saya sangat malu karena itu terjadi Israel," kata Nava.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya