SOLOPOS.COM - Ilustrasi kurikulum 2013 (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Bantul Totok Sudarto menjamin kegiatan pengadaan buku sekolah dengan dana alokasi khusus (DAK) transparan.

Menurut Totok, untuk pengadaan buku, pemerintah baru akan mengadakan lelang rekanan sebagai penyedia. “Kami menjamin proses pengadaan itu transparan karena dilakukan secara online,” katanya, rabu (8/1/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, daerah kata dia, sudah mendapat petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat mengenai penggunaan DAK.

Ia juga menjamin, buku yang dibeli tak akan kedaluwarsa alias sesuai dengan kurikulum terbaru. Sebab beberapa tahun lalu, sebagian DAK terbuang sia-sia karena membeli buku yang tak sesuai kurikulum teranyar.

Kepala SMPN 1 Imogiri Bantul Bambang Edi Sulistyana mengakui, kendati pengadaan buku sudah di-cover dana BOS maupun DAK, di lapangan kadang masih saja ada kebutuhan buku yang belum dipenuhi. Namun ia memastikan, sekolah tak akan menarik dana dari siswa untuk memenuhi kekurangan buku tersebut.

“Kalau seandainya kurang biar siswanya yang kreatif cari sendiri. Bisa lewat internet, perpustakaan atau beli sendiri. Sekolah enggak akan menarik biaya,” ungkap Bambang.

Trik lainnya kata dia, guru diminta membuat resume soal buku yang tak dimiliki siswa tersebut. Sehingga isinya dapat dibagikan ke siswa.

Pada prinsipnya, Bambang mengaku sepakat bila penarikan uang ke siswa untuk membeli buku dilarang. “Kami sepakat soal itu, memang tidak boleh sekolah beli buku lagi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya