Solopos.com, JAKARTA—Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal meraih gelar juara Malaysia Open 2022. Berlaga di final di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (3/7), Fajar/Rian dikalahkan ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam tiga game 22-24, 21-16, 9-21.
Tampil perdana di partai puncak BWF Super 750, Fajar/Rian tampil galak di awal game pertama saat menghadapi pasangan peringkat dua dunia asal Jepang. Meski tertinggal di fase pembuka, namun pasangan Indonesia mampu mengamebangi permainan Hoki/Kobayashi secara teknik.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Saat tertinggal 3-8 hingga 6-10, Fajar/Rian terus berusaha mengejar dan sempat menyamakan kedudukan dua kali pada skor 11-11 dan 12-12. Peluang bagi Fajar/Rian untuk mengamankan game pertama sempat tercipta jelang game point.
Baca Juga: Wow! Juarai Malaysia Open 2022, Apri/Fadia Cetak Sejarah
Sempat unggul 20-19 atas Hoki/Kobayashi, unggulan keenam justru tak bisa konsisten dalam memulai serangan. Rian yang memegang kunci permainan, justru gagal mengeksekusi servis paling tidak empat kali.
Hoki/Kobayashi juga cukup jeli melihat kesalahan tipis dan membiarkan bola dari servis Rian jatuh di titik yang tidak semestinya. Akibat kesalahan ini, pasangan Jepang berhasil merebut game pertama dengan skor 24-22.
Persaingan ketat masih mewarnai game kedua. Setelah berganti sisi lapangan, Fajar/Rian tampil lebih solid dan rapih dalam melakukan serangan dan pengembalian.
Baca Juga: Atasi Ganda Putri China, Apri/Fadia Juarai Malaysia Open 2022
Keunggulan juga sukses diamankan Fajar/Rian dari lawannya. Meski terus dibayang-bayangi oleh Hoki/Kobayashi dengan selisih tipis, namun keunggulan Fajar/Rian mampu dijaga hingga game kedua usai dengan skor 21-16 demi memaksakan rubber game.
Mimpi buruk bagi pasangan Indonesia terjadi di game ketiga. Hoki/Kobayashi yang unggul lebih dulu, mampu membuat Fajar/Rian tak berkutik dan tertekan.
Permainan Fajar/Rian juga berantakan, posisi mereka saling tumpang tindih saat mengejar bola sehingga membiarkan kekosongan pada sisi lapangan mereka.