SOLOPOS.COM - Harga BBM jenis Pertamax non subsidi naik untuk jenis terentu. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah telah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Lantas berapa harga asli keekonomian atau harga asli Pertamax bila tanpa subsidi? Selain Pertamax, harga Pertalite juga disesuaikan atau dinaikkan dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.  Di samping itu, harga Solar subsidi juga disesuaikan dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi hingga pekan kedua September 2022 mencapai 0,77 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II September 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu kedua September 2022 diperkirakan sebesar 0,77 persen mtm,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan pers, Jumat (9/9/2022) seperti dilansir Bisnis.

Erwin mengatakan komoditas utama penyumbang inflasi pada September 2022 sampai dengan minggu kedua, yaitu bensin sebesar 0,66 persen mtm. Selain itu, dia mengatakan beberapa komoditas lainnya yang juga menyumbang inflasi pada periode tersebut adalah telur ayam ras sebesar 0,03 persen mtm, beras dan tarif angkutan dalam kota masing-masing sebesar 0,02 persen mtm.

Baca Juga: Pendaftar MyPertamina Soloraya Bertambah 64.839, Pertamina Terus Sosialisasi

Tarif angkutan antar kota, rokok kretek filter, dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) juga menyumbang inflasi pada September 2022, masing-masing sebesar 0,01 persen mtm. Di sisi lain, Erwin mengatakan sejumlah komoditas mencatatkan deflasi, yaitu bawang merah sebesar -0,06 persen mtm, juga minyak goreng sebesar -0,03 persen mtm.

“Cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02 persen mtm, serta tarif angkutan udara sebesar -0,01 persen mtm,” jelas Erwin.

Terkait harga asli Pertamax tanpa subsidi atau harga keekonomian Pertamax, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, menyampaikan pada tahun ini anggaran untuk subsidi energi sebesar Rp502,4 triliun. Subsidi ini diberikan agar BBM seperti Pertalite dan Pertamax masih bisa terjakau harga untuk masyarakat.

“Kita lihat harga keekonomian Pertamax Rp15.150 per liter. Namun kita masih memberikan harga eceran Rp12.500 per liter. Demikian juga Pertalite, harga keekonomiannya Rp13.150 per liter, ecerannya masih Rp7.650 per liter,” papar Airlangga dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Tarif Ojol Naik Mulai Besok, Driver Ojek Online di Wonogiri: Kami Dilema

Airlangga pun membandingkan harga BBM Pertalite dan Pertamax di Tanah Air yang masih jauh di bawah harga BBM dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Ia menyebut harga BBM RI masih lebih murah.

“Misalnya saja Thailand yang menjual BBM dengan harga Rp19.500 per liter. Kemudian, Vietnam Rp16.645 per liter dan Filipina Rp21.352 per liter. Kita masih relatif di bawah Asean,” terang Airlangga.

Dia menerangkan subsidi BBM dijaga agar tidak menimbulkan laju inflasi tinggi seperti yang sekarang terjadi di banyak negara. Pemerintah terus mengerahkan tim pengendalian inflasi pusat dan daerah dalam mendorong program kebijakan terkait keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya