SOLOPOS.COM - Petugas Dinkop UKM & Perindag Sragen memantau penjualan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter di sejumlah minimarket di Gemolong, Sragen, Kamis (20/1/2022). (Istimewa/Kunto Widyastuti)

Solopos.com, SRAGEN — Stok minyak goreng di sejumlah minimarket di Kabupaten Sragen langsung ludes diserbu pembeli. Enam boks berisi 72 liter minyak goreng kemasan ludes hanya dalam waktu 2-3 jam. Ini lantaran harganya murah yakni Rp14.000/liter, di mana di pasaran harganya masih Rp19.500/liter.

Informasi tersebut diketahui setelah tim pemantauan dan pengawasan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Dinkop UKM & Perindag) Sragen yang melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah toko modern pada Rabu-Kamis (19-20/1/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengawas Perdagangan Ahli Muda Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskop UKM & Perindag Sragen, Kunto Widyastuti, menyampaikan harga minyak goreng berdasarkan rilis Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Selasa (18/1/2022) berlaku satu harga yakni Rp14.000/liter.Penyedian minyak goreng dengan satu harga tersebut dilakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Sukoharjo Belum Rp14.000/Liter

“Sejumlah pasar tradisional supaya menyesuaikan dengan tenggat waktu sepekan. Program satu harga itu akan dilaksanakan selama enam bulan ke depan. Atas dasar itulah kami melakukan pemantauan dan pengawasan selama dua hari ini. Lokasi pemantauan ke sejumlah minimarket dan toserba. Sejumlah ritel di Sragen sudah melaksanakan kebijakan itu. Rata-rata penjualan di minimarket itu per hari mencapai enam boks, setiap boks berisi 12 liter,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi adanya panic buying, kata dia, minimarket dan toserba membuat kebijakan pembelian maksimal dua liter. Kunto melihat animo masyarakat membeli minyak satu harga sangat tinggi karena sosialisasi dilakukan sampai ke kecamatan. Sosialisasi untuk tidak punic buying juga dilakukan. Sejauh ini, menurut Kunto, belum ada punic buying di Sragen.

Baca Juga: Ludes! Minyak Goreng Rp14.000 per Liter di Boyolali Diserbu Pembeli

“Kami memantau 10 ritel di wilayah Kota Sragen dan Gemolong. Setiap ritel menyediakan enam boks berisi masing-masing 12 liter. Stok minyak itu ludes dalam waktu 2-3 jam. Untuk persiapannya, ada toserba yang menyiapkan 50 karton sambil menunggu keputusan minyak goreng merek lainnya,” ujarnya.

Dia menerangkan suplai dari produsen ke ritel tetap sama seperti biasanya, tidak ada penambahan suplai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya