Solopos.com, SOLO — Bisnis minuman es teh gelas baru-baru ini makin banyak diminati termasuk di Kota Solo. Salah satu bisnis minuman yang banyak bermunculan di Solo adalah es teh gelas jumbo.
Dari penelusuran Solopos.com di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, usaha es teh gelas jumbo banyak tersebar di Jl. Jaya Wijaya. Di jalan sepanjang 1,8 kilometer itu, Solopos.com menghitung setidaknya ada sembilan gerai usaha es teh gelas jumbo.
Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom
Salah satu pemilik gerai es teh gelas jumbo yang berlokasi di Jl Jaya Wijaya Mojosongo, Trivena Siwi Pratiwiningsih, mengatakan omzet dari berjualan es teh gelas jumbo mencapai Rp600.000 per hari. Jumlah tersebut dengan asumsi harga es teh gelas jumbo yang ia jual yakni Rp3.000 per gelasnya.
Dalam sehari ia mampu menjual 200 gelas. Jumlah tersebut termasuk penjualan es teh manis jumbo seharga Rp3.000, es teh kampul jumbo seharga Rp4.000, dan es kopi cokelat.
“Sehari 200 cup ada, misalnya kemarin. Tapi itu campuran dari semua minuman, tidak es teh manis saja,” kata perempuan yang dipanggil Nana saat ditemui Solopos di rumahnya, Senin (12/9/2022).
Usahanya baru berjalan sebulan. Namun ia melihat potensi usaha es teh jumbo cukup bagus. Pada bulan ini, Nana akan membuka gerai ketiganya. “Bulan ini saya mau buka lagi, jadi ini booth ketiga,” papar dia.
Baca Juga: Keuntungan Menjanjikan, Bisnis Es Teh Gelas Jumbo Kini Merebak di Solo
Dengan tiga booth dan penjualan 200 gelas per hari, omzet Nana bisa mencapai Rp1,5 juta per harinya. Untuk strategi penjualannya, Nana tidak langsung mencampurkan gula dengan tehnya. Ia ingin pembeli bisa meminta tingkat kemanisan minuman yang mereka beli.
Kedua, gula yang ia sajikan merupakan gula kemasan. Karenanya, Nana ingin pembeli tahu bila es teh racikannya menggunakan gula asli.
“Memang sengaja saya tidak campur. Biar mereka tahu dan lihat langsung pembuatannya. Saya tidak ingin untung banyak tapi bahaya bagi kesehatan,” kata dia sambil menunjukkan gula yang ia pakai.
Baca Juga: PKL Taman Kartini Sragen Belum Menaikkan Harga Makanan setelah Harga BBM Naik
Modal Usaha
Penjual es teh jumbo lain, Kristin Anawati, 38 mengatakan dalam seharinya ia mampu menjual 50 gelas es teh jumbo. Ina baru saja merintis usaha es teh jumbo dua pekan ini.
Meski omzet hariannya baru mencapai Rp200.000 per harinya, Ina menilai nominal tersebut sudah cukup menjanjikan. Dari jumlah tersebut, laba yang Ina kantongi lebih dari setengahnya.
“Tapi lumayan untuk saya yang nyambi momong anak. Untungnya tiga per empat lah [dari omzet]. Kan cuma beli es batu, gula dan teh,” kata Ina saat diwawancara Solopos.
Selain itu, bisnis es teh tak banyak risiko. Pasalnya seandainya ada bahan baku yang tersisa, Ina tak perlu menjualnya. Paling-paling hanya racikan teh yang sudah ia buat. Itu pun nilainya tak besar.
Baca Juga: Kenaikan Tarif Ojek Online Disebut Bisa Kerek Inflasi hingga Pengangguran
Sementara itu dari penelusuran solopos.com dari laman resminya es teh gelas jumbo merupakan bisnis waralaba atau franchise yang telah memiliki outlet yang tersebar di beberapa kota.
Untuk memiliki gerai es teh jumbo, calon mitra setidaknya harus menyiapkan dana sekitar Rp12,5 juta. Para mitra kemudian akan mendapatkan fasilitas booth usaha, cool box, water dispenser, bahan baku awal, free cup minuman, promosi brand hingga konsultasi bisnis.
Para mitra binis juga dijanjikan akan mendapatkan keuntungan yang menggiurkan dengan membuka gerai es teh jumbo tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
