SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com) – Nasib para transmigran asal Boyolali yang sempat terkatung-katung akibat penolakan warga lokal di Kutai Timur, Kalimantan Timur akhirnya mendapat kejelasan. Setelah dilakukannya mediasi pada Sabtu (18/6) di Kutai Timur, mereka sepakat untuk direlokasi. Mediasi yang diikuti oleh para transmigran, Pemkab asal para transmigran, Pemkab setempat serta Provinsi Kalimantan Timur membuahkan hasil.

“Semua pihak sepakat para transmigran akan direlokasi ke tempat lain namun tetap di wilayah Kutai Timur,” ungkap anggota DPRD Boyolali, Setiyono yang mendampingi para transmigran kepada wartawan, Minggu (19/6). Setiyono menerangkan penyediaan lahan garapan baru merupakan tanggung jawab Pemkab Kutai Timur. Namun, relokasi itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka akan direlokasi paling lambat tahun depan. Sebab Pemkab Kutai Timur menyatakan untuk tahun 2011 tidak ada alokasi dana bagi transmigrasi. Setidaknya program ini akan terealisasi tahun 2012 mendatang. Terkait hal ini para transmigran akan dipekerjakan di sebuah perkebunan sawit untuk menopang kebutuhan hidup sehari-hari.

“Sudah ada sebuah perusahaan yaitu perkebunan kelapa sawit yang menyatakan siap mempekerjakan mereka. Hal ini dilakukan sembari menunggu relokasi yang akan dipersiapkan Pemkab setempat,” terangnya. Menurutnya, Pemkab Kutai Timur membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk mempersiapkan lahan pekarangan serta lahan garapan bagi para transmigran tersebut.

Dijelaskan, selama menunggu proses relokasi itu mereka akan tetap tinggal di rumah layak huni yang sekarang di tempati. “Mereka dijamin keamanannya oleh aparat setempat. Para perangkat desa yang sempat mengintimidasi dijamin tidak akan berani mengganggu lagi. Sebab mereka dalam pengawasan langsung Bupati setempat,” papar Anggota FPDIP ini.

Selain itu, Pemkab daerah asal masing-masing transmigran akan terus memantau proses relokasi ini hingga mereka mendapatkan jatah berupa lahan garapan yang baru. Setiyono menegaskan para transmigran itu telah menjadi warga Kutai Timur. Oleh karena itu, Pemkab setempat berjanji akan bertanggung jawab sepenuhnya atas nasib mereka.

Sebelumnya, mediasi akan kembali dilakukan pada akhir Juni mendatang. Namun, setelah banyak pihak mendesak lalu dipercepat dan akhirnya bisa menemui jalan keluar. Sebanyak 15 KK asal Boyolali serta puluhan KK asal Semarang, Jogjakarta dan Jawa Timur terlantar di Kutai Timur. Selain tidak mendapatkan lahan garapan sesuai jatah, mereka juga mendapat intimidasi dari perangkat desa setempat.

rid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya