SOLOPOS.COM - Seorang petugas BPBD Sragen menyemprotkan disinfektan pada pakaian ibu-ibu dari DKK di Gedung SMS Sragen, Minggu (24/5/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 15 orang tanpa gejala atau OTG yang positif Covid-19 dari klaster Ijtima Ulama Gowa merayakan Lebaran atau Idulfitri di Gedung Sasana Manggala Sukowati atau SMS Sragen, Minggu (24/5/2020).

Dengan penjagaan yang ketat, sulit untuk mengetahui aktivitas para OTG itu di dalam gedung tersebut selama merayakan Lebaran. Solopos.com hanya memperoleh informasi dari petugas keamanan yang berjaga di depan gedung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Minggu siang itu terik matahari menyengat. Enam petugas masih berjaga-jaga di tenda cokelat dan biru di depan gerbang masuk Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen.

Mereka terdiri atas dua orang polisi, dua orang tentara, seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen.

Mulai 29 Mei, Pemudik Masuk Kota Solo Tak Wajib Masuk Rumah Karantina

Ada juga seorang anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen. Mereka mendapat jatah piket berjaga di gedung yang dihuni para OTG klaster Gowa di Sragen itu sejak pukul 06.00 WIB.

Salah satu petugas jaga itu adalah Aipda Dwi Hartanto, anggota Polres Sragen, yang berjaga setiap hari di tenda itu dengan sistem sif. Kebetulan Dwi mendapat jatah sif pagi, yakni mulai pukul 06.00 WIB-14.00 WIB.

Tidak Berani Mendekat

“Berjaga di sini jenuh juga karena hanya duduk-duduk. Saat Lebaran bisa sambil makan atau minum. Saat masih puasa kemarin tambah nglangut [sepi banget] lagi. Tugas tetap dilaksanakan,” kata Dwi saat berbincang kepada Solopos.com, Minggu (24/5/2020).

Puluhan Pedagang di 3 Pasar Tradisional Klaten Jalani Rapid Test Covid-19

Dwi mengaku tak tahu apa yang dilakukan 15 OTG positif Covid-19 dari klaster Gowa penghuni Gedung SMS Sragen itu saat Lebaran. "Kami mendekat saja tidak berani," ujar Dwi.

Setiap hari selalu ada yang mengirim barang untuk 15 orang di dalam gedung. Barang kiriman itu hanya ditaruh di meja yang disiapkan petugas di depan gerbang masuk zona kuning.

Saat petugas dari katering datang untuk antar makanan, baru barang kiriman itu dibawa ikut serta masuk ke zona merah. Petugas katering selalu memakai alat pelindung diri (APD) lengkap saat masuk ke zona merah.

Bertambah 526 Kasus, Total Kasus Covid-19 Indonesia 24 Mei Jadi 22.271 Orang

"Makanan itu ditaruh di meja yang disediakan di batas zona merah. Biasanya ada perwakilan penghuni Gedung SMS yang mengambil. Itu yang bisa saya lihat dari kejauhan,” ujar Dwi.

Saat mengobrol itu tiba-tiba ada mobil berpelat hitam datang. Dari dalam mobil keluar seorang ibu-ibu yang meminta izin mengantar barang masuk gedung yang dihuni OTG dari klaster Gowa Sragen itu. Ibu itu mengaku dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Disemprot Disinfektan

Dwi segera mengambil kunci untuk membuka gembok pagar. Seorang petugas BPBD Sragen ikut membantu membukakan pintu. Ternyata ibu itu membawa pesanan telur lebih dari 3 kg dan perlengkapan mandi.

“Telur-telur itu dipesan mereka. Sama ada sabun mandi dan seterusnya,” ujar ibu-ibu itu.

1 Pendirinya Meninggal, Keluarga Besar KWS Kumpulan Wong Sragen Berduka Saat Lebaran

Saat keluar lagi, ibu-ibu itu membawa tiga galon air minum kosong untuk ditukar dengan yang berisi. Galon itu disemprot disinfektan untuk pencegahan ada virus corona yang menempel pada galon.

“Setiap hari permintaan dari Gedung SMS itu ada 12 galon. Kebutuhan air itu kemungkinan juga untuk kebutuhan memasak,” katanya.

Dari kejauhan juga terlihat ada jemuran baju di sebelah utara gedung. Ada orang yang terlihat mengambil jemuran itu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Sragen, Sri Subekti, tidak bisa memberikan nomor telepon karena penghuni Gedung SMS itu tertutup. “Orangnya privat sekali,” katanya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya