SOLOPOS.COM - Waterpark Pluneng yang bersebelahan dengan Umbul Tirtomulyono, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum sepi, Senin (1/2/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Pengelola objek wisata Umbul Tirtomulyono dan Tirtomulyani Klaten memilih tak membuka objek wisata tersebut meski diizinkan beroperasi memasuki perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Belum bukanya objek wisata itu salah satunya mempertimbangkan potensi sepi pengunjung selama PPKM. Umbul Tirtomulyono dan Umbul Tirtomulyani berada di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum. Objek wisata itu dikelola BUMDesa Tirta Sejahtera.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada perpanjangan PPKM yang berlaku 26 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021, seluruh objek wisata diizinkan beroperasi dengan ketentuan jumlah maksimal pengunjung 30 persen dari kapasitas serta jam operasional maksimal hingga pukul 15.00 WIB. Aturan terkait objek wisata berbeda dibandingkan PPKM tahap pertama 11 Januari 2021 hingga 25 Januari 2021 dengan pembatasan seluruh objek wisata diminta tutup.

Baca Juga: Bermain Lompat ke Sungai dari Jembatan, Santri di Demak Hanyut

Bendahara BUMDesa Tirta Sejahtera, Agnes Febi, mengatakan pilihan pengelola belum mengoperasikan objek wisata berkaca pada kunjungan objek wisata lainnya selama perpanjangan PPKM. Rata-rata objek wisata masih sepi pengunjung.

“Kami melihat objek wisata sekitar yang buka duluan. Ternyata pengunjungnya hanya sedikit. Ada yang hanya 12 pengunjung pada Sabtu [30/1/2021] kemarin. Mungkin karena ada pembatasan dan faktor cuaca hujan,” kata Febi, Senin (1/2/2021).

Setelah dihitung-hitung, pengelola lantas memilih untuk sementara waktu tak mengoperasikan objek wisata. Pengelola khawatir jumlah kunjungan tak berbeda jauh dibandingkan objek wisata lain hingga pendapatan yang diperoleh tak bisa menutup kebutuhan operasional.

“Setelah kami hitung-hitung dengan karyawan kami [termasuk pengurus BUM desa] 30 orang, perhitungan kami istilahnya tidak cucuk. Takutnya kami tidak bisa menggaji. Belum lagi biaya perawatan water park,” kata dia.

Sepi Pengunjung

Berkaca pada beroperasinya objek wisata sebelum PPKM tahap pertama bergulir, Febi mengatakan jumlah pengunjung Umbul Tirtomulyono dan Tirtomulyani Klaten tak terlampau banyak. Rata-rata jumlah pengunjung per hari berkisar 100 orang. Jam operasional objek wisata tersebut sebelum ada PPKM antara pukul 05.00 WIB hingga 17.30 WIB.

Selama beroperasi sebelum PPKM tahap pertama bergulir, pengelola sempat menurunkan honor karyawan pada hari-hari tertentu lantaran sepi pengunung. Dari kondisi normal Rp60.000/orang menjadi Rp50.000/orang setiap sif.

“Kami masih ragu mau buka. Apalagi dengan pembatasan [jam operasional sampai pukul 15.00 WIB]. Kami buka pukul 05.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB saja sampai menurunkan honor pada hari-hari tertentu karena pendapatan tidak bisa menutup,” jelas dia.

Baca Juga: Sosialisasi Prokes Dikira Vaksinasi Covid-19, Pedagang Pasar Pagotan Madiun Kabur

Febi mengakui BUM Desa masih memiliki anggaran. Hanya saja, anggaran yang ada dihemat untuk menutup kebutuhan perawatan umbul. Biaya perawatan water park saja per pekan bisa menelan biaya Rp1,5 juta.

Pengelola juga dilema atas kondisi tersebut. Di satu sisi karyawan membutuhkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, di sisi lain pengelola khawatir tak bisa menggaji karyawan lantaran umbul sepi pengunjung. Febi juga belum mengetahui hingga kapan objek wisata air itu masih tutup.

Sementara itu, saat ini ada pembangunan kolam pada kawasan water park. “Kemarin kami juga ngobrol-ngobrol dengan karyawan lainnya. Akhirnya kami minta bersabar dulu. Ada yang sudah mulai mencari [pekerjaan] sampingan,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya