SOLOPOS.COM - Air menyembur dari sumur pantek sedalam 90 meter di di Dukuh Randukuning RT 001, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen. Foto diambil Minggu (6/11/2016). (M Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Sumur pantek di Masaran, Sragen, kini menyemburkan air setinggi 5 meter diiringi suara keras.

Solopos.com, SRAGEN — Sumur pantek di Dukuh Randukuning RT 003, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen, yang mengeluarkan gas dari kedalaman 90 meter, Sabtu (5/11/2016), berganti semburan. Sejak Sabtu malam, semburan gas sudah berkurang, namun berganti semburan air yang memancar dari tanah hingga setinggi 5 meter.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Warga setempat mengatakan semburan air yang kencang itu muncul sejak Sabtu malam pukul 21.00 WIB. Bahkan keluarnya air tersebut diiringi suara keras yang lebih kencang daripada mesin disel. Meskipun berganti semburan air, aroma gas masih tercium di sekitar semburan.

Laporan wartawan Solopos, Moh Khodiq Duhri, di lokasi semburan, aroma gas masih tercium hingga Minggu (6/11/2016) pagi. Air yang keluar dari tanah tak tercampur lumpur atau material lain, namun berwarna bening kekuningan.

Setelah kejadian semburan tersebut, muncul pula gelembung-gelembung gas di sawah yang menjadi lokasi pengeboran. Sawah yang kini sedang diairi tersebut diwarnai gelembung gas di beberapa bagian. Menurut sang pemilik sawah, Ngadimin, gelembung gas itu tak pernah dia lihat sebelumnya. Hal itu dibenarkan oleh Bambang, relawan BPBD Sragen yang berada di lokasi itu.

Untuk mengantisipasi agar semburan air tidak meluber ke mana-mana, petugas masih memasang terpal besar di sumur itu. Polisi telah memasang police line agar warga tidak sembarangan mendekati sumur. Warga juga dilarang menyalakan korek api atau rokok di sekitar sumur untuk menghindari risiko kebakaran. Baca juga: Sumur Pantek di Masaran Sragen Semburkan Gas Bumi.

Sementara itu, Polsek Masaran dan BPBD Sragen belum bisa menyimpulkan penyebab semburan tersebut maupun kandungan gasnya. Peristiwa itu bermula saat empat orang warga mengebor sumur dengan menggunakan mesin bor. Tim tenaga kerja itu dipimpin Yoyok alias Doyok, 45, warga Ngelo, Desa Krebet. Proses pengeboran dimulai sejak enam hari lalu.

Kapolsek Masaran AKP Mujiyono mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat dihubungi Solopos.com, Sabtu sore, mengatakan setelah pengeboran mencapai kedalaman 90 meter, Yoyok dan temannya memasang pipa paralon berdiameter 4 dim sedalam 90 meter.

Setelah selesai, Yoyok menyedot air dengan menggunakan mesin pompa. Saat mesin dihidup beberapa saat, tiba-tiba mesin mati. Dari cerobong pembuangan pompa, kata dia, keluar air disertai gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya