SOLOPOS.COM - Suporter PSIM Jogja masuk ke lapangan saat saat kericuhan terjadi pada Derbi Mataram antara PSIM Jogja melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Jogja, Senin (21/10/2019) sore. (Harianjogja/Jumali)

Solopos.com, JOGJAPSIM Jogja mendapat hukuman akibat kerusuhan saat melawan Persis Solo di Liga 2, beberapa waktu lalu. Manajemen Laskar Mataram lantas mengajukan banding.

Seperti diketahui, PSIM bertindak sebagai tuan rumah saat melawan Persis Solo. Dalam laga yang digelar di Stadion Mandala Krida, Senin (21/10/2019), kerusuhan terjadi di pengujung laga. Diawali para pemain yang bersitegang, suporter malah ikut turun ke lapangan dan melemparakan botol.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Komdis PSSI telah melakukan sidang untuk menangani insiden ini. Hasilnya, PSIM dihukum dengan pertandingan kandang tanpa penonton selama dua bulan pada Liga 2 musim 2020 menadatang. PSIM kemudian mengajukan banding untuk meminta keringanan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami berupaya untuk meminta keringanan terkait dengan hukuman tanpa penonton,” ucap CEO PT PSIM Jaya Bambang Susanto, Minggu (27/10/2019).

Bos perusahaan yang mengelola PSIM itu juga mengharapkan suporter membuat komitmen untuk berperilaku lebih baik agar tidak merugikan tim. Di musim ini, sudah dua kali PSIM dihukum lantaran suporter.

September lalu, Komdis menghukum PSIM laga satu bulan tanpa suporter akibat kericuhan di Kediri. Dalam pertandingan yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Persik tersebut, suporter kedua tim bentrok.

Menurut keterangan polisi dan panitia pelaksana pertandingan, bentrokan dipicu ketidakpuasan suporter PSIM terhadap hasil pertandingan. PSIM kemudian mengajukan banding dan dikabulkan. PSSI mengubah hukuman menjadi dua bulan laga tanpa suporter PSIM, khusus saat Laskar Mataram menjalani laga tandang.

Kelompok suporter PSIM Jogja Brajamusti mengaku menjadikan hukuman dua bulan tanpa penonton di laga kandang sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri. “Ini jadi pembelajaran bagi kami sebagai suporter PSIM karena perbuatan kami merugikan banyak pihak. Semoga ini jadi kejadian terakhir,” kata Presiden Brajamusti, Muslich Burhanuddin.

“Kami akan beri pemahaman kepada anggota dan kami tegaskan jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi dan ke depan. Kami ingin semua anggota benar-benar memahami bahwa suporter hadir ke stadion untuk memberi dukungan terhadap tim kebanggaan, bukan malah merugikan,” ucap Muslich. (Jumali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya