SOLOPOS.COM - Ilustrasi buka TikTok. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Asal usul joget pargoy menjadi topik yang menjadi perhatian masyarakat setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember, Jawa Timur, mengeluarkan fatwa haram untuk goyangan yang viral di Tiktok tersebut.

Joget atau goyang pargoy memang awalnya menjadi tren di media sosial Tiktok sejak 2021 hingga sekarang. Namun, saat ini joget pargoy juga dilakukan di tempat umum dan terbuka dengan iringan musik dan pengeras suara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Joget pargoy merupakan jenis joget atau goyangan tertentu yang dilakukan sekelompok orang, terutama perempuan yang seirama dengan musik. Mengutip penelitian dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, pargoy sendiri merupakan singkatan dari partai goyang.

Sebelum tren di Tiktok, asal usul joget pargoy ini ternyata berasal dari Sumatra Barat. Banyak pemuda di daerah tersebut yang menyukai goyang. Mereka biasa bergoyang saat menghadiri acara dengan iringan musik DJ remix, dangdut, organ tunggal, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Apa Itu Joget Pargoy yang Diharamkan MUI Jember? Berikut Penjelasannya

Masih bersumber dari penelitian tersebut, joget pargoy terdiri dari dua jenis, yakni pargoy patah-patah dan pargoy petarung. Dua jenis joget pargoy tersebut dilakukan secara bersama-sama dan ditampilkan di pesta.

Dari cerita asal usul joget pargoy, karena teknologi semakin canggih, banyak yang merekam aksi goyangan tersebut sehingga menjadi viral di media sosial, terutama Tiktok.

Baca Juga: Sederet Alasan MUI Jember Haramkan Joget Pargoy, Goyangan yang Viral di Tiktok

“Kemudian setelah diupload ke media sosial terutama Tiktok, goyang pargoy ini menjadi populer dan diikuti sebagian besar orang terutama remaja. Ditambah musik remix dari DJ, membuat orang yang berjoget pargoy akan semakin bersemangat,” kata penulis dalam penelitian tersebut.

Diberitakan sebelumnya, MUI Jember mengharamkan joget pargoy karena oget pargoy kerap dilakukan remaja perempuan dengan mengenakan pakaian seksi serta membuka aurat dibarengi joget erotis. Hal ini menurut MUI Jember bisa menimbulkan syahwat lawan jenis.

Baca Juga: Viral di Tiktok, MUI Jember Haramkan Joget Pargoy

“Hukum joget pargoy adalah haram karena mengandung gerakan erotis, mempertontokan aurat dan menimbulkan syahwat lawan jenis,” kata MUI Jember dalam Tausiah Komisi Fatwa 02/MUI-Jbr/XI/2022, yang dilihar Solopos.com pada Kamis (1/12/2022).

Bukan hanya itu saja, alasan MUI Jember mengharamkan joget pargoy karena tidak mencerminkan kegiatan umat muslim yang berakhlak. Sehingga hal ini bisa menodai kesopanan, moral, dan adat istiadat, terutama di Jember.

Baca Juga: Kerap Dianggap Sama, Ini Perbedaan Mobil Listrik dan Hybrid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya