SOLOPOS.COM - Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Jateng, Sarwa Pramana. (PMI Jateng-Nashir Jamaluddin)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) berpotensi menghadapi bencana banjir besar atau banjir bandang seperti yang terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan puncak musim penghujan akan terjadi pada Januari-Februari dengan curah mencapai 500 milimeter (mm). Wilayah Sungai Pemali Juana, Bengawan Solo, dan Bogowonto, pun diwaspadai mengalami banjir bandang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Hadapi Banjir, Semarang Siapkan 49 Rumah Pompa

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov Jateng, Sarwa Pramana,menuturkan peralatan yang dimiliki Jateng tidak akan mencukupi jika bencana terjadi secara bersamaan di beberapa wilayah. Praktis, butuh waktu cukup lama untuk pemulihan atau recovery.

Oleh karenanya, pihaknya pun meminta pemerintah daerah (pemda) untuk memanfaatkan kearifan lokal seperti menyiapkan getek atau rakit dari kayu maupun pelepah pisang. Selain itu, pemda bisa juga menyiapkan ban dalam truk yang telah dipompa sebagai pelampung saat banjir badang tiba.

Baca juga: Cek Rumah Pompa Tenggang, Ganjar Pranowo Temukan Indikasi Pencemaran Sungai

“Saat terjadi banjir, itu bisa dibagikan,” ujar Sarwa, Jumat (3/1/2020).

Jika tidak memungkinkan, Sarwa pun meminta pemda untuk menyewa perahu nelayan yang tidak sedang digunakan melaut.

"Jadi persiapannya mulai hari ini. Komunikasikan dengan nelayan. Begitu banjir terjadi, perahu nelayan bisa langsung disewa. Kalau mengandalkan perahu karet saja, tidak cukup pas beberapa daerah terjadi banjir," paparnya.

Baca juga: Tersumbat Sampah, 2 Pompa Di Kali Sringin Semarang Rusak

Selain menyiapkan perahu pelampung, Sarwa juga meminta pemda untuk segera mengidentifikasi tempat pengungsian sementara.

“Tidak mungkin menggunakan tenda sementara [untuk mengungsi]. Segera identifikasi tempat pengungsian sementara. Jangan sampai korban bencana diungsikan dengan tenda sementara,” ujar mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng itu.

Baca juga: Angka Kecelakaan Di Jateng Naik, 3.974 Nyawa Melayang

Sarwa menyebutkan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, ada beberapa daerah yang berpotensi mengalami banjir besar. Daerah itu antara lain Soloraya, Pati, Purworejo, Cilacap, Demak, Kudus, dan Jepara.

“Kami juga sedang mewaspadai tanggung jebol. Teman-teman BPBD sudah mengidentifikasi. Kalau tanggul meluap, masih tidak masalah. Yang bahaya kalau tanggul jebol karena banjir bandang. Selain itu bukit yang gundul, bisa terjun bebas, banjir bah campur batu dan lumpur,” tuturnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya