SOLOPOS.COM - Nelayan pantai selatan Bantul (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, BANTUL — Nelayan di wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, mengeluhkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang naik beberapa waktu lalu dan kondisi cuaca buruk sehingga membuat ikan sulit ditangkap.

Ketua II Kelompok Nelayan Pandan Mino, Srandakan, Bantul, Jumadi, menyampaikan saat ini kondisi di laut sering terjadi angin dan gelombang yang tinggi. Menurutnya, bila ada nelayan yang berangkat, hasil tangkapan yang diperoleh sangat lah kurang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Cuacanya kurang baik, jadi ikannya juga sulit. Bulan-bulan Maret yang lalu baik, tapi April ini sangat sulit,” ujarnya, Sabtu (9/4) sore.

Baca Juga: Memakan Korban, 2 Remaja Pelaku Tawuran Sarung di Bantul Jadi Tersangka

Gelombang laut tinggi diduga Jumadi membuat ikan antara lari ke tengah atau masuk ke terumbu karang.

“Mungkin bersumbunyi di karang, karena kapal-kapal besar juga sulit [dapat ikan],” tambahnya.

Kondisi cuaca yang tengah tidak mendukung diperparah dengan harga bahan bakar yang naik. Jumadi menuturkan beberapa nelayan enggan melaut karena bahan bakar yang mahal.

Dalam sekali melaut setidaknya dibutuhkan 10-15 liter bensin campuran antara Pertamax dan oli bakar/samping. Sementara harga Pertamax belum lama ini naik menjadi Rp12.500 per liter.

“Sudah tangkapannya sulit, bensinnya mahal,” ujarnya.

Baca Juga: Cerita Perempuan di Bantul yang Alami Pelecehan Seksual saat Joging

Akhirnya untuk mengakali kondisi ini, Jumadi dan beberapa rekan nelayan lain hanya melaut di tepian. Para nelayan tidak menebar jala melainkan hanya memancing di antara terumbu karang. Meski tetap melaut dengan perahu, tetapi area yang disisir hanya di kawasan karang yang disinyalir ada ikan.

“Memancing tengiri yang 10 kiloan itu. Kalau bulan-bulan Maret kemarin masih ada bawalnya, juga layurnya, tapi sekarang sangat sepi,” kata dia.

Kendati demikian strategi ini pun tak selalu sukses. Dari beberapa perahu yang berangkat, tak semuanya kembali dengan tangkapan ikan. Beberapa di antaranya pulang tanpa tangkapan, padahal telah melaut mulai pukul 06.00 WIB-14.00 WIB.

Baca Juga: Alhamdulillah, Puluhan Ribu PKL hingga Nelayan di Bantul Terima BLT

“Satu-dua yang melaut itu mancing, tapi ya untung-untungan. Kalau untung ya dapat tengiri besar itu, tapi tadi ada yang masuk delapan [perahu] itu yang dapat ikan cuma tiga,” jelasnya.

Di Ramadan ini, ikan tengiri dilelang dengan harga rata-rata Rp110.000 per kilogram. Harga ini terbilang bagus menurut Jumadi.

“Harganya bagus tapi sulit dapatnya,” tandasnya.

Mengacu pada prakiraan cuaca, kata Jumadi, tangkapan ikan kemungkinan mulai membaik lagi pekan depan.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Harga BBM Naik, Cuaca Memburuk, Nelayan Bantul: Kami Cuma Bisa Memancing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya