SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu bagian saluran Colo timur di Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Foto diambil, Kamis (24/10/2013). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

 Kondisi salah satu bagian saluran Colo timur di Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Foto diambil, Kamis (24/10/2013). (Kurniawan/JIBI/Solopos)


Kondisi salah satu bagian saluran Colo timur di Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Foto diambil, Kamis (24/10/2013). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Rehabilitasi saluran induk Colo tersendat menyusul mulai turunnya hujan sepekan terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk itu Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) meminta pengeringan saluran bisa dilakukan tepat tanggal 1 Oktober pada tahun depan. Pernyataan tersebut disampaikan Kasubag Tata Usaha (TU) BBWSBS, Sukoco, Kamis (24/10/2013).

“Kalau ada genangan air di saluran jadinya kan petugas harus pakai pompa. Kalau saluran kering kan enak penggarapan fisiknya,” katanya saat dihubungi Solopos.com.

Merujuk kondisi itu, pihaknya berharap penutupan [pengeringan] saluran Colo bisa dilakukan awal Oktober. Sukoco meminta Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo mendorong para petani supaya tidak menanam padi pada masa tanam (MT) III 2014. Utamanya di lahan yang minim air. “Yang namanya MT III [musim kemarau] kan harusnya tanam palawija,” imbuhnya.

Sembilan Lokasi

Disinggung mengenai perbaikan saluran Colo, menurut Sukoco masih akan berlangsung beberapa tahun ke depan. Dia tidak dapat memastikan sampai kapan perbaikan berlangsung. “Titik perbaikan berpindah-pindah mengacu hasil inventarisasi petugas,” sambungnya.

Sedangkan untuk perbaikan bulan ini, Sukoco menerangkan, dilakukan di sekitar sembilan lokasi berbeda. Empat titik perbaikan masuk kegiatan operasi pemeliharaan (OP) oleh petugas Bidang OP BBBWSBS. Sedangkan lima lokasi perbaikan digarap oleh kontraktor. Ditanya mengenai nilai kontrak proyek, Sukoco mengaku tidak hafal dan tidak memegang dokumen kontrak. “Saat ini saya sedang di luar kota, tidak hafal angka,” tambah dia.

Sementara berdasar pengamatan Solopos.com, cukup banyak bagian saluran Colo yang talutnya rusak. Bagian yang rusak cukup panjang, mencapai belasan hingga puluhan meter.

Kepala UPTD Dinas Pertanian Mojolaban, Surono menjelaskan, petani nekat menanam padi karena curah hujan tinggi. Padahal petugas UPTD Dinas Pertanian mengklaim sudah tidak kurang-kurang meminta petani tidak menanam padi mendekati jadwal pengeringan saluran Colo barat. Namun tetap saja petani nekat menanam padi seperti yang terjadi dua bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya