SOLOPOS.COM - Seorang petani, Paiman (kanan), warga Dusun Ngringin, Desa Ngargoharjo, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, tengah menanam jagung bersama istrinya di lahannya, Selasa (6/10/2020). Setelah diguyur hujan, petani di daerah itu mulai melakukan tanam pertama. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Petani di daerah Wonogiri selatan, khususnya di Kecamatan Paranggupito sudah mulai menanam tumbuhan di lahan pertanian mereka.

Pasalnya, wilayah Paranggupito sudah diguyur hujan deras beberapa kali. Sehingga para petani memberanikan diri dan bergegas untuk menanam tumbuhan pada musim tanam pertama sesuai dengan kebutuhan mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat Solopos.com mengunjungi Paranggupito, Selasa (6/10/2020), para petani yang mempunyai lahan di pinggir jalan raya tengah menanam tumbuhan. Di sisi lain, juga terdapat lahan yang sudah ditanami tumbuhan oleh pemiliknya.

Epidemiolog UGM dan UI Beda Suara Soal Swab Test Mandiri, Ada yang Bilang Buang-Buang Duit

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, lahan pertanian yang berlokasi di pinggi jalan raya itu telah basah. Hal itu menandakan bahwa kawasan itu telah diguyur hujan. Karena lahan pertanian di daerah Paranggupito mengandalkan air hujan. Biasanya disebut lahan tadah hujan.

Satu hingga dua bulan lalu, kawasan Paranggupito diketahui tengah mengalami kekeringan pada musim kemarau. Sehingga air sulit didapatkan. Salah satu petani yang sudah menanam tumbuhan di daerah tersebut yakni Sugiyanto, warga Dusun Tlahap, Desa Ketos, Kecamatan Paranggupito.

Ia mengatakan, hampir semua petani di wilayahnya sudah menanam tumbuhan. Sebagian besar, pada masa tanam pertama, para petani menanam tumbuhan jagung atau kacang tanah. Menurut dia, wilayah Paranggupito mulai diguyur hujan deras pada Sabtu (3/10/2020). Saat itu hujan deras mengguyur Paranggupito dari pagi hingga siang.

"Sebenarnya kalau gerimis atau hujan dengan intensitas ringan sudah terjadi sejak 15 hari lalu. Namun hujan turun dengan deras baru Sabtu," kata dia kepada Solopos.com, di Kantor Desa Ketos, Senin.

Setelah turun hujan, pada Sabtu siang ia bergegas untuk menanam jagung di lahan yang dimiliki. "Hujan berhenti saya langsung menanam. Karena Sabtu belum selesai, saya lanjutkan Minggu [4/10/2020]. Saya habis tiga kilogram jagung," ungkap dia.

Lebih Cepat

Menurut dia, turunnya hujan pada tahun ini lebih cepat dari pada tahun lalu. Jadi musim kemarau pada tahun ini relatif lebih singkat dari pada tahun sebelumnya. "Di luar prediksi, kami mengira musim penghujan tiba pada akhir Oktober. Ini justru lebih cepat," ujar dia.

Bisanya, lanjut dia, tumbuhan yang ditanam masyarakat Paranggupito yakni jagung, kacang dan padi. "Padi juga menanam. Tapi saat awal-awal seperti ini lebih memilih jagung. Karena relatif lebih murah. Biasanya dalam satu musim, menanam jagung atau kacang dua kali, padinya hanya satu kali," ujar dia.

Ia mengatakan, hujan yang akhir-akhir ini mengguyur wilayah Paranggupito membuat penampungan air hujan di setiap rumah warga kembali terisi. "Mudah-mudahan hujannya berlanjut, tidak berhenti beberapa saat. Sehingga tanaman kami bisa tumbuh dan penampungan air hujan di rumah bisa terisi terus," kata Sugiyanto.

Tidak hanya di Paranggupito, para petani di Kecamatan Giritontro, Wonogiri, yang berbatasan dengan Paranggupito, juga mulai menanam tumbuhan. Salah satunya, Paiman, warga Dusun Ngringin, Desa Ngargoharjo, Giritontro.

Beasiswa LPDP Kembali Dibuka, Ayo Buruan Daftar! Ini Caranya

Saat ditemui Solopos.com di lahan pertaniannya, Selasa, ia tengah menanam jagung dengan istrinya. Hujan gerimis menemani ia dan istrinya saat menanam. Menurut dia, hujan telah mengguyur wilayahnya dengan deras mulai Sabtu.

"Setelah ada hujan kami segera mencari benih untuk segera ditanamkan. Semoga hujannya bisa berlanjut terus. Karena lahan yang saya garap ini merupakan lahan tadah hujan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya