SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, KLATEN—Tingginya curah hujan yang turun beberapa pekan terakhir membuat pasokan sayuran di pasaran menurun. Kondisi itu menyebabkan harga berbagai macam sayuran mengalami kenaikan yang cukup fantastis hingga 100%.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Pasar Kota Klaten, Senin (27/1), kenaikan harga sayuran itu sudah dirasakan pedagang sejak tujuh hari yang lalu. Harga sayuran yang naik itu di antaranya adalah tomat, wortel, bayam, sawi, kangkung, terong, pare dan oyong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harga tomat yang sebelumnya Rp5.000/Kilogram (Kg), kini naik Rp5.000 menjadi Rp10.000/Kg. Harga wortel yang sebelumnya Rp4.000/Kg, kini naik Rp2.000 menjadi Rp6.000/Kg. Sedangkan, harga bayam, sawi dan kangkung mengalami kenaikan Rp500/ ikat menjadi Rp1.500/ ikat.

Sementara, untuk terong juga mengalami kenaikkan Rp3.000/ Kg menjadi Rp5.000/Kg. Harga pare naik dari  Rp5.000/Kg menjadi Rp7.000/Kg dan oyong naik dari Rp5.000/Kg menjadi Rp6.000/Kg. Harga cabai rawit juga mengalami kenaikan dari Rp25.000/ Kg menjadi Rp35.000/ Kg.

Salah satu pedagang sayuran, Endang Purwanti, 33, mengatakan kenaikan harga itu disebabkan karena menurunnya pasokan dari petani. Informasi yang dia peroleh di tingkat petani, sayuran mengalami kerusakan akibat tingginya curah hujan. “Selain itu, jika sore hari hujan, petani enggan memetik sayuran. Hal itu juga membuat pasokan sayuran keesokan harinya berkurang,” katanya kepada wartawan di lokasi, Senin.

Akibat berkurangnya stok tersebut, dia mengaku sampai rela berebut sayuran dengan pedagang lain. “Saya sampai berebut sayuran dengan pedagang lain. Saya beli sayuran di daerah Jatinom,” imbuhnya.

Kenaikan harga sayuran itu juga dirasakan salah satu pedagang sayur yang lain, Sukinah, 45. Warga Karang Duwet, Klaten Tengah, itu mengatakan kenaikan harga terjadi sejak sepekan yang lalu. “Hampir semua sayuran harganya naik karena pasokannya turun,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga itu membuat pembeli sayuran mengeluh. Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kenaikan harga tersebut. Oleh sebab itu, mau tidak mau dia harus menaikkan harga sayuran agar tidak rugi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya