SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers mengenai pembebasan 4 WNI, Rabu (11/5/2016), di Istana Merdeka, Jakarta. (Setkab.go.id)

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo digoyang rumor baru. Dia mengatakan memilih jadi tumbal ketimbang menjadi Presiden.

Solopos.com, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo digoyang isu politis. Di media sosial, beredar rumor bahwa dirinya berkeinginan menjadi Presiden RI.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Gatot menegaskan sebagai Panglima TNI, atasannya adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) selaku Panglima Tertinggi TNI. Oleh sebab itu, dia mengatakan harus taat dan loyal kepada Presiden saat diperintahkan melaksanakan tugas menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ikaa-an.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebagai umat Islim saya pernah bersumpah saat dilantik menjadi Perwira TNI, 15 Maret 1982. Sumpah yang saya ucapkan di atas kitab suci Alquran, di antaranya ‘Demi Allah saya bersumpah akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila, serta taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2016).

“TNI sebagai Garda Terdepan siap menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, dan akan menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.

Terkait rumor di media sosial yang memberitakan dia berkeinginan menjadi Presiden, Gatot memastikan rumor tersebut tidak benar. Menurutnya, jika ingin menjadi Presiden, dirinya telah melanggar sumpah saat diangkat menjadi perwira. “Saya lebih baik menjadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, daripada saya menjadi Presiden,” tegas Gatot.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim sedang menjadi ikon dunia. Indonesia adalah negara muslim yang demokratis dan Islam di Indonesia adalah yang rahmatan lil alamin.

“Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an harus kita sadari semua, karena Indonesia tanpa umat muslim itu bukan Indonesia dan Indonesia tanpa umat Kristen, umat Katholik, umat Hindu, dan umat Budha, itu juga bukan Indonesia,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya