SOLOPOS.COM - Shopee dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dalam waktu dekat.(Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA – Shopee dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk merasionalisasi bisnis miliknya, termasuk di Asia Tenggara dan Spanyol.

Berdasarkan cuitan dari @ecommurz, akun yang kali pertama memberitakan adanya PHK di Sea Group, perusahaan induk Shopee ini mengatakan Startup e-commerce asal Singapura ini melakukan PHK di Thailand dan Vietnam. Khusus di Thailand, pemangkasan karyawan terjadi hampir separuh dari ShopeeFood.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dilansir Bisnis dari Dealstreet, Senin (13/5/2022), PHK ini pun dilakukan melalui email oleh perusahaan. Adapun karyawan yang terdampak berada dalam divisi Shopeepay dan ShopeeFood.

Namun, berdasarkan akun yang sama, Indonesia dilaporkan tidak terdampak langkah PHK tersebut. Bisnis mencoba menghubungi Shopee Indonesia, tetapi hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan terkait kabar tersebut.

Kabar paling baru, Shopee juga disebutkan segera menarik bisnisnya dari Spanyol. Padahal, Shopee baru masuk pasar Spanyol pada Oktober 2021.

Baca Juga: Shopee Group Dikabarkan PHK Massal, Bagaimana di Indonesia?

Berdasarkan situs analitik App Annie, Shopee Spanyol bahkan sempat menjadi aplikasi belanja daring paling favorit per 19 Oktober 2021. Di Spanyol, Shopee mampu mengalahkan rival global lainnya antara lain Amazon, AliExpress, dan Shein.

Gonjang-ganjing bisnis Shopee di beberapa pasar internasional juga merembet ke India. Shopee sebelumnya sudah menutup operasinya di India dan memberhentikan lebih dari 300 pekerja di negara itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, PHK tersebut muncul di tengah kondisi keuangan perusahaan yang serba sulit akibat tekanan ekonomi yang terindikasi dipicu sejumlah faktor. Dari mulai tren naiknya suku bunga AS, kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi, hingga efek transisi pasca-pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kabar Shopee PHK Massal, Karyawan akan Diberitahu Lewat Email

Bila kabar tersebut benar, Shopee akan menambah daftar perusahaan berbasis teknologi yang mengurangi karyawan. Adapun dari sisi kinerja keuangan, Sea Group, induk Shopee mengalami perbaikan pendapatan pada kuartal I/2022. Akan tetapi sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari lini Garena yang bermain di industri gim.

Pada tiga bulan pertama ini, pendapatan Sea Group naik 64,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$2,9 miliar. Namun rugi bersih perseroan naik 37,4 persen yoy menjadi US$580,13 juta. Adapun lini bisnis Shopee, kendati masih mencatat rugi, menunjukan perbaikan.

Hal ini di antaranya terlihat dari transaksi yang naik 71,3 persen yoy menjadi US$1,9 miliar dan GMV yang tumbuh 38,7 persen, menjadi US$17,4 miliar.

Sebagai catatan, Shopee juga saat ini tengah berhadapan dengan sejumlah kondisi ekonomi, seperti inflasi dan kenaikan suku bunga yang akan menahan laju konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya