Solopos.com, JAKARTA-Vaksin AstraZeneca digoyang isu pembekuan darah. Lalu bagaimana nasib vaksin AstraZeneca di sejumlah negara?
Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini. Isu pembekuan darah ini muncul lantaran berkaitan dengan adanya laporan pembekuan darah pada beberapa orang yang telah disuntik. Di masa pandemi Covid-19 ini kabar ini jelas membuat keraguan untuk melakukan vaksinasi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan tidak bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan pembekuan darah. Untuk itu, vaksin AstraZeneca akan terus digunakan.
“Ya, kita harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca. Tidak ada indikasi untuk tidak menggunakannya. AstraZeneca adalah vaksin yang sangat baik, seperti juga vaksin lain yang sedang digunakan,” kata juru bicara WHO Margaret Harris, dikutip dari AFP.
Baca Juga: So Sad! BTS Gagal Bawa Pulang Piala Grammy Awards 2021
Bantahan senada juga disampaikan oleh produsennya, AstraZeneca. Disebutkan, sejauh ini belum ada bukti adanya pembekuan darah yang disebabkan oleh efek vaksin. Di tengah pro kontra isu pembekuan darah, sikap negara-negara yang menggunakannya beragam. Ada yang menangguhkan dengan alasan kehati-hatian, ada juga yang tetap melanjutkan vaksinasi demi mengejar herd immunity.
Dikutip dari detikcom, Senin (15/3/2021), berikut ini sikap sejumlah negara terkait pemakaian Vaksin AstraZeneca yang digoyang isu pembekuan darah:
1. Denmark
Salah satu negara yang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca adalah Denmark. Menurut Menteri Kesehatan Denmark, hal ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian.
“Saat ini tidak mungkin untuk menyimpulkan apakah ada kaitannya. Kami bertindak lebih awal, itu perlu diselidiki secara menyeluruh,” kata Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke.
Baca Juga: Hindari Menu Sarapan Ini, Karena Bikin Tak Bertenaga
2. Norwegia
Dikutip dari The Washington Post, Norwegia memutuskan tidak akan menerima dosis vaksin AstraZeneca mengikuti imbauan dari European Medicines Agency (EMA). Ini dilakukan karena kekhawatiran adanya laporan kematian seseorang yang didiagnosis mengalami pembekuan darah selama 10 hari, usai diberikan vaksin AstraZeneca di Austria.
Selain itu, baru-baru ini Norwegia juga melaporkan tiga petugas kesehatan mengalami kondisi yang serius setelah menerima vaksin AstraZeneca. Dikutip dari Channel News Asia, otoritas kesehatan Norwegia mengatakan ketiganya mengalami pendarahan, pembekuan darah, dan jumlah trombosit darah yang rendah.
3. Thailand
Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang juga menangguhkan pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca. Ini juga dipengaruhi dengan kasus pembekuan darah yang dilaporkan di beberapa negara.
“AstraZeneca masih merupakan vaksin yang bagus tetapi dengan apa yang telah terjadi… kementerian kesehatan berdasarkan nasihat ini ingin menunda penggunaan vaksin AstraZeneca untuk sementara,” kata Kiattiphum Wongjit, sekretaris Kementerian Kesehatan, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Adakah Dampak Psikologis Ghosting? Ini Penjelasannya
4. Indonesia
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan distribusi vaksin AstraZeneca ditunda meski vaksin ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Sejak tiba pada 8 Maret, vaksin ini memang belum digunakan karena masih menunggu BPOM dan ITAGI yang tengah mengkaji laporan soal pembekuan darah pada beberapa orang pasca disuntik.
“Kami masih menunggu kajian dari BPOM,” tegas Maxi dalam konferensi pers Vaksin, Senin (15/3/2021).
Maxi mengatakan, pengkajian laporan pembekuan darah yang terjadi di beberapa negara Eropa harus tetap dilakukan dan pendistribusian masih akan ditunda.
“Memang sudah ada laporan EUL dari WHO tetapi karena ada masalah laporan yang ada di Eropa [pembekuan darah] dan di beberapa negara, sehingga BPOM dan ITAGI sudah menentukan rapat terkait dengan efek samping AstraZeneca,” katanya.
“Sehingga kami masih menunggu hasil kajian data dari BPOM dan ITAGI. jadi sementara kami belum bisa distribusikan, menunggu hasil dulu kajian dari BPOM dan ITAGI,” lanjutnya.
5. Kanada
Kanada menjadi salah satu negara yang memilih tetap melanjutkan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca. Salah satu alasannya, batch vaksin yang tengah diinvestigasi di Eropa tidak dikirim ke Kanada.
“Saat ini tidak ada adverse event terkait vaksin AstraZeneca maupun versi yang dibuat di Serum Institute of India, yang dilaporkan ke badan kesehatan Kanada,” kata Health Canada, dikutip dari Globalnews.
Baca Juga: Unggahan Foto Sophia Latjuba Ini Sukses Bikin Warganet Auto Menyesal, Kok Bisa?
6. Islandia
Negara Islandia juga mengumumkan penundaan penggunaan vaksin AstraZeneca. Mereka menangguhkan pemberian vaksin ini karena menunggu hasil penyelidikan oleh EMA.
7. Belanda
Belanda juga ikut menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca setelah adanya laporan terkait efek samping yang tak terduga, pasca vaksinasi.
Dikutip dari Reuters, Pemerintah Belanda mengatakan vaksin tersebut tidak akan digunakan hingga setidaknya 29 Maret 2021, sebagai tindakan pencegahan.
8. Italia
Italia juga ikut menangguhkan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Hal ini tetap dilakukan meski batch pengiriman vaksin yang diterimanya berbeda dengan yang digunakan di Austria.