SOLOPOS.COM - Pekerja memberi pakan di salah satu kandang ternak ayam petelur di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Jumat (8/10/2021). Peternak ayam di Klaten mulai menerima gelontoran jagung pakan ternak bersubsidi yang bisa dibeli peternak seharga Rp4.500 per kg. (Solopos.com-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Peternak ayam di Klaten mulai menerima gelontoran jagung bersubsidi seharga Rp4.500 per kiliogram (kg) dari pemerintah guna menekan harga jagung pakan ternak yang belakangan melonjak.

Peternak ayam di Klaten dijanjikan bakal mendapatkan gelontoran jagung bersubsidi selama dua bulan mendatang hingga 2.000 ton.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Triyanto, mengatakan jagung bersubsidi itu digelontor pemerintah menanggapi harga jagung pakan ternak yang dikeluhkan para peternak ayam.

Jagung bersubsidi itu mulai didistribusikan ke Klaten pada pekan ini. “Informasi sementara ada 100 ton jagung bersubsidi,” kata Triyanto, Jumat (8/10/2021).

Baca Juga: Harga Pakan Mahal & Telur Murah Bikin Peternak Ayam di Klaten Bangkrut

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Klaten, Sunaryo, mengatakan gelontoran jagung bersubsidi itu diberikan pemerintah pusat dari hasil aduensi antara peternak dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Dari audiensi itu, pemerintah menyiapkan jagung bersubsidi yang bisa dibeli peternak seharga Rp4.500 per kg. “Ini mulai direalisasikan dan dua hari ini yang sudah terealisasi ada 100 ton,” kata Sunaryo.

Sunaryo menjelaskan Klaten bakal mendapatkan gelontoran jagung pakan ternak bersubsidi untuk kebutuhan selama dua bulan atau Oktober-November 2021. Jumlah total jagung bersubsidi yang digelontorkan sekitar 2.000 ton.

Baca Juga: Harga Anjlok, Peternak Ayam Malah Bagi Telur Gratis

Sunaryo menjelaskan gelontoran jagung bersubsidi itu setidaknya bisa mengurangi tingginya biaya pakan akhir-akhir ini.

Melonjaknya harga jagung pakan ternak itu sudah terjadi sekitar dua bulan terakhir. Saat ini, harga jagung pakan masih tinggi sekitar Rp5.200 per kg hingga Rp5.400 per kg.

Kondisi itu memberatkan para peternak menyusul 50 persen pakan menggunakan bahan jagung. “Untuk 1.000 ekor ayam [petelur] butuh 55 kg jagung per hari,” kata Sunaryo.

Meski kini sudah ada gelontoran jagung bersubsidi, para peternak ayam tidak sepenuhnya bisa bernapas lega. Pasalnya, harga telur di tingkat peternak hingga kini masih rendah atau di bawah harga pokok penjualan (HPP) yang idealnya Rp20.500 per kg.

Baca Juga: Peternak Unggas Rakyat Mendesak Ketegasan Pemerintah, Begini Masalahnya

Harga telur saat ini masih berada pada kisaran Rp14.500 per kg – Rp15.000 per kg. “Salah satu yang menjadikan peternak itu terpuruk kemarin terkait harga pakan yang mahal. Ini sudah mulai terurai. Namun, untuk harga telur belum,” kata Sunaryo.

Sunaryo berharap pemerintah bisa membantu peningkatan harga telur di tingkat peternak hingga mereka tak terus-terusan merugi. Jika kondisi itu terus dibiarkan, tak menutup kemungkinan bakal ada peternak yang gulung tikar.

Di Klaten ada sekitar 73 peternak ayam petelur. “Mudah-mudahan bisa segera terealisasi bahwa akan dibangun pabrik tepung telur di Indonesia,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya