SOLOPOS.COM - Waspadai sejumlah titik lengah anak tertular Corona saat sekolah dibuka (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali memutuskan pelaksanaan ujian untuk jenjang SD dan SMP dilakukan secara luring. Untuk itu jadwal pelaksanaan ujian juga diundur.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, pihaknya telah mengatur jadwal baru untuk ujian di jenjang SD dan SMP.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

"Kami tetap menghormati kebijakan Kemendikbud tentang merdeka belajar. Bahwa evaluasi adalah kewenangan guru. Posisi dinas pendidikan adalah kendali mutu. Untuk itu dalam rangka objektivitas dalam rangka integritas, setelah konsultasi kami dengan kepala Dinas Kesehatan dan izin dari Bupati Boyolali, maka untuk ujian sekolah jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Boyolali, dengan cara luring," kata dia, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Siswa Dan Keluarga Negatif Covid-19, PTM SD Di Klego Boyolali Lanjut

Namun karena untuk kegiatan ujian luring itu harus didukung vaksinasi bagi guru, pihaknya telah menyesuaikan jadwal pelaksanaan ujian tersebut. Ujian jenjang SMP yang seharusnya digelar 19 April lalu, akan diundur menjadi 28 April 2021. Kemudian untuk SD yang awalnya 26 April diundur menjadi 3 Mei 2021.

"Tentu nanti juga ada ujian susulan bagi anak yang tidak bisa hadir karena alasan sakit, bisa ikut di ujian susulan. Jika tidak bisa berangkat juga, kami siapkan secara daring. Jadi daring hanya untuk anak di zona merah atau ketika ada yang terpapar," lanjut dia.

Pentingnya Protokol Kesehatan

Dia berharap dengan jadwal yang baru, ujian dapat dilakukan bersamaan dengan vaksinasi untuk guru.

"Selain untuk menyelesaikan vaksin bagi guru, bisa digunakan guru dan murid untuk mempersiapkan menghadapi ujian agar hasilnya lebih baik," kata dia.

Baca juga: 36 Orang Positif Covid-19, Klaster Piknik Boyolali Jadi Sorotan Pemprov Jateng

Terkait pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), pihaknya terus menekankan pentingnya protokol kesehatan.

"Protokol kesehatan harus disiplin, tidak ada toleransi. Motivasi belajar harus dimunculkan kembali. Mutu pendidikan harus dikejar. Harapan kami dengan PTM seperti itu berharap semua berjalan lancar," jelas dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan saat ini vaksinasi untuk guru sudah berjalan. Diharapkan pelaksanaan vaksinasi sudah selesai saat jadwal ujian sekolah tiba.

"Untuk guru SD sudah selesai. Untuk vaksinasi guru SMP dosis pertama ini sudah selesai, tinggal vaksinasi dosis kedua," kata dia, Selasa (20/4/2021). Untuk diketahui, jumlah guru SMP di Boyolali tercatat ada sekitar 2.500 orang.

Baca juga: Gara-Gara Klaster Piknik, 2 RT di Boyolali Terjun Ke Zona Merah Risiko Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya