Solopos.com, SOLO — Perjuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mewujudkan Segitiga Emas yang digagas sejak era pemerintah Wali Kota-Wakil Wali Kota Joko Widodo (Jokowi)-FX Hadi Rudyatmo (Rudy) harus melewati jalan panjang.
Selama ini, perwujudan konsep penataan Kota Solo itu terganjal status kepemilikan Benteng Vastenburg. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Konsep Segitiga Emas meliputi pusat pemerintahan di Balai Kota, pusat perekonomian di Pasar Gede, dan pusat kebudayaan dan sejarah di Benteng Vastenburg dan Keraton Kasunanan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Konsep ini muncul di era kepemimpinan Jokowi-Rudy. Kemudian di era Rudy-Purnomo periode 2016-2021, Pemkot Solo membuat detail engineering design (DED) kawasan Jl Jend Sudirman menjadi segitiga emas Kota Solo melanjutkan konsep era Jokowi-Rudy.
Baca Juga: Potensial untuk Wisata, Benteng Vastenburg Sebenarnya Milik Siapa?
Upaya Pemkot Solo tersebut telah menghasilkan beberapa pencapaian di masa kepemimpinan Rudy. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, diharapkan melanjutkan pencapaian Wali Kota Solo sebelumnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Solo YF Sukasno kepada Solopos.com, Senin (21/3/2022), menjelaskan Rudy telah berjuang keras mengembalikan kawasan Benteng Vastenburg menjadi area publik. Adapun pencapaian Pemkot Solo era kepemimpinan Rudy antara lain menguasai 6.677 meter persegi lahan kawasan cagar budaya Benteng Vastenburg.
Hibah Gedung Bank Danamon
Salah satu asetnya berupa gedung dari Bank Danamon yang kini digunakan untuk Mal Pelayanan Publik (MPP). “Perjuangan itu sampai mendapatkan bangunan yang masih megah melalui hibah ke Pemkot. Pemkot Solo menganggarkan untuk renovasi gedung 2019. Pak Rudy ingin menjadikan gedung MPP dan disetujui Komisi III DPRD Kota Solo,” jelasnya.
Baca Juga: Ada Penjara Bawah Tanah Di Benteng Vastenburg Solo? Cek Faktanya
Perjuangan berikutnya untuk mewujudkan Segi Tiga Emas Kota Soo yakni terkait sejumlah tanah Hak Guna Bangunan (HGB) di sekitar Benteng Vastenburg. Sukasno mengatakan Rudy tidak setuju HGB diperpanjang pemiliknya namun tidak digunakan atau ditelantarkan.
HGB tidak diperpanjang sejauh ini. “Ketiga masalah benteng itu beliau [Rudy] memperjuangkan bangunan benteng dan kolam itu milik Kementerian Pertahanan. Wali Kota saat itu memperjuangkan dua hal, semoga benteng dihibahkan ke Pemkot Solo. Maka aset Pemkot akan tambah dan terjaga,” ungkapnya.
Sukasno mengatakan bangunan benteng belum dihibahkan ke Pemkot Solo namun telah dialih kelola untuk pengelolaan dan perawatannya. FX Hadi Rudyatmo telah menerima kunci Benteng Vastenburg dari Kementerian Pertahanan sekitar 2016-2017.
Baca Juga: Struktur Bangunan Rumah Sakit Lapangan Vastenburg Solo Sudah 75 Persen
Hak Guna Bangunan Tak Diperpanjang
Kunci itu lalu diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Solo. Sementara lahannya berupa HGB milik beberapa orang tak diperpanjang.
“Menindaklanjuti kunci itu Pak Rudy sudah membuat DED. Pengelolaan dan renovasi yang berkaitan dengan benteng dan kolamnya. Benteng merupakan cagar budaya dan Pemkot Solo sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng. Harapannya itu akan menghidupkan desain segitiga emas Kota Solo,” jelasnya.
Terpisah, Gibran menjelaskan Pemkot Solo segera mengurus aset Benteng Vastenburg. Aset kawasan Benteng Vastenburg menjadi salah satu masukan Rudy kepada dirinya. “Itu merupakan masukan dari Pak Rudy. Padha ta? Sama masukan di Musrenbang Kota kemarin,” paparnya.
Baca Juga: Waduh, Sejumlah Ular Tertangkap di Sekitar Rumkitlap Vastenburg Solo
Sebelumnya, Benteng Vastenburg Solo menjadi salah satu isu yang dibahas dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kota Solo di Hotel Sunan Solo, Sabtu (19/3/2022).
Pemkot Solo didorong segera mengakuisisi atau menguasai benteng tersebut. Benteng Vastenburg bisa menjadi salah satu objek wisata di Kota Solo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
