Difabel di Pucung Kismantoro Dilatih Membatik, Manfaatkan Dana Desa

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI&mdash;</strong>Pemerintah Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180810/495/933450/danar-kembali-ke-percaturan-kali-ini-tujuannya-senayan-" title="Danar Kembali ke Percaturan, Kali Ini Tujuannya Senayan">Wonogiri</a>, mengalokasikan sebagai dana desa untuk pemberdayaan kaum difabel.</p><p>Sebanyak enam orang penyandang difabel mulai dari tunarungu, wicara, grahita mengikuti pelatihan membatik di Balai Desa Pucung, Minggu (12/8/2018). Para peserta berasal dari Dusun Pucung dan Dusun Jladri.</p><p>Kepala Urusan Umum dan Perencanaan serta Tim Pengelola Kegiatan Desa Pucung, Yoyok Ernowo, mewakili Kepala Desa Pucung, Kateno, kepada <em>Solopos.com</em>, mengatakan hingga saat ini banyak kaum difabel yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah desa padahal kaum difabel juga memiliki potensi yang sama dengan masyarakat yang normal.</p><p>&ldquo;Pemerintah Desa Pucung menganggarkan dana desa untuk melatih ketrampilan para difabel karena kaum difabel juga memiliki hak yang sama dengan masyarakat normal lainnya, ini sebagai wujud kesetaraan,&rdquo; kata Yoyok.</p><p><img src="http://img.solopos.com/upload/img/dana%20desa%20dotcom%202.jpg" width="600" height="400" alt="" /></p><p>Di antara mereka, bahkan ada yang satu keluarga atau satu rumah seluruhnya difabel sehingga jika untuk bekerja sangat tidak memungkinkan.</p><p>Pelatihan yang digelar dua hari itu juga akan dilanjutkan dengan pertemuan rutin setiap bulan untuk memroduksi berbagai jenis batik dengan pemasaran yang akan dibantu oleh Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Pucung, Karya Mandiri.</p><p>Berdasarkan data, di Desa Pucung ada 51 orang <a href="http://semarang.solopos.com/read/20170228/515/797070/penyandang-cacat-wali-kota-bantu-warga-difabel-tebus-ijazah" title="PENYANDANG CACAT : Wali Kota Bantu Warga Difabel Tebus Ijazah">penyandang difabel</a> tersebar di empat dusun yakni Dusun Jladri, Pucung, Gandring, dan Gupakan. Sejumlah dua orang menyandang tunarungu, empat orang gangguan kejiwaan, 17 orang tunawicara, 23 orang tunagrahita, cacat ganda dua orang, cacat tubuh dua orang, dan tunanetra satu orang.</p><p>Koordinator Lapngan Program Advokasi dan Pemberdayaan Soloraya serta Tim Pembina Pengawas Kesetaraan dan Pemberdayaan Difabel Kabupaten Wonogiri, Noviati, menilai yang dilakukan Pemerintah Desa Pucung sangat luar biasa dan layak diapresiasi.</p><p><strong>Kelompok Rentan</strong></p><p>Menurutnya, dari 294 desa dan kelurahan Kabupaten Wonogiri hanya sekitar 25 desa yang mengalokasikan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180723/491/929547/selain-dana-desa-doyong-ini-kasus-kasus-korupsi-di-sragen" title="Selain Dana Desa Doyong, Ini Kasus-Kasus Korupsi di Sragen">dana desa</a> yang diperuntukkan kepada kaum difabel.</p><p>Menurutnya, desa yang belum mengalokasikan dana untuk kelompok rentan termasuk kaum difabel belum sepenuhnya menyadari persoalan dan kebutuhan difabel. Selain itu, desa belum memahami UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan masih terfokus pada pembangunan infrastruktur.<br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi