SOLOPOS.COM - Lomba jumping kursi roda yang diselenggarakan oleh Komunitas Difabel Ampel (KDA) Ampel, Boyolali, Senin (15/8/2022). Kegiatan lomba jumping kursi roda diikuti difabel daksa dari Boyolali, Klaten, dan Salatiga. (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Komunitas Difabel Ampel (KDA) Boyolali menggelar lomba unik dalam rangka memperingati kemerdekaan berupa jumping kursi roda, di kantor sekretariatan KDA Boyolali di Dukuh Banjarejo, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Senin (15/8/2022).

Lomba jumping kursi roda hanya diikuti penyandang disabilitas daksa.  Lomba dilakukan dengan cara penyandang disabilitas mengangkat naik roda bagian depan dan duduk miring ke belakang. Kemudian mereka berjalan sambil berputar-putar dengan kursi roda sendiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua KDA Boyolali, Sardi, mengungkapkan jumping kursi roda sebenarnya adalah teknik menggunakan kursi roda saat mengatasi medan yang tinggi.

Ia juga mengatakan lomba jumping kursi roda ini membutuhkan keseimbangan dalam menjaga kursi roda dapat terangkat di bagian depannya tapi tidak jatuh ke belakang.

Baca juga: Penumpang Difabel Ditolak Naik KRL di Solo, PT KCI: Segera Kami Temui

“Tidak semua pengguna kursi roda bisa melakukan jumping dan berputar-putar. Di sini, kami juga ingin menunjukkan kalau kursi roda tidak hanya bisa ditumpaki [dinaiki] tapi juga bisa digunakan atraksi,” kata dia kepada wartawan di sela-sela acara.

Ia mengatakan peserta dari lomba jumping kursi roda tak hanya berasal dari Boyolali, tapi juga penyandang disabilitas daksa dari Klaten dan Salatiga.

Selain lomba jumping kursi roda, Sardi mengatakan ada pula lomba balap kursi roda yang akan dilaksanakan tidak berbarengan seperti lomba balap pada umumnya. Namun, kata Sardi, lomba tersebut akan dilaksanakan satu per satu demi keselamatan peserta.

Sebelum pelaksanaan lomba jumping kursi roda dan balap kursi roda, sebelumnya terdapat pula konvoi keliling dusun sejauh dua kilometer dengan sepeda motor roda tiga.

“Tak hanya untuk difabel pengguna kursi roda, untuk difabel yang lain kami juga menyelenggarakan lomba makan kerupuk dan lempar bola,” kata Sardi.

Baca juga: Keren! Difabel Rembang Ini Jadi Bos Makanan Ringan, Omzet Puluhan Juta

Sebelum pelaksanaan semua rangkaian lomba, Sardi mengataakan KDA Boyolali menyelenggarakan doa bersama untuk Indonesia agar semakin tentram, damai dan sejahtera.

“Semoga tambah inklusi, hak-hak kami diperjuangkan, dan hak-hak disabilitas dapat diberikan secara nyata,” kata Sardi. Ia mengatakan keseluruhan peserta lomba yang diadakan Komunitas Difabel Ampel Boyolali ini sekitar 64 peserta.

Lebih lanjut, Sardi mengungkapkan pengadaan lomba khusus difabel ini memiliki beberapa motivasi, yang pertama ia ingin difabel lebih dikenal dengan cara menampakkan diri.

“Yang kedua, kami ingin menghilangkan stigma masyarakat yang berpikiran bahwa kami tidak bisa karena segi fisik kami. Mereka memandang bukan memandang dari segi pola pikir kami, dikiranya kami enggak bisa apa-apa,” terang Sardi.

Baca juga: Simak Lur! Damkar Solo Bagikan Tips Tangani Kebakaran Akibat Elpiji

Sementara itu, salah satu peserta lomba asal Ampel, Parjono, 41, mengaku sangat senang dengan adanya lomba yang diadakan khusus untuk difabel ini. Ia mengaku jika di desanya, ia tak dapat mengikuti lomba 17-an.

“Senang dan bangga bisa bertemu dengan teman-teman, dengan cara seperti ini saya menjadi lebih bersemangat untuk menjalani hidup,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya