SOLOPOS.COM - Waldjinah bernyanyi ditemani sejumlah profesor dan doktor Universitas Sebelas Maret UNS Solo di atrium Broadway The Park Mall Solo Baru pada Jumat (11/3/2016) malam. Waldjinah pada malam tersebut tampil sebagai surprise dalam orkes keroncong Profesor dalam rangka Lustrum ke-40 UNS. (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Dies Natalis UNS antara lain dimeriahkan dengan perhelatan Keroncong Profesor UNS di Atrium Broadway The Park Solo Baru, Jumat (11/3/2016) malam.

Solopos.com, SUKOHARJO – Lantunan lagu keroncong Walang Kekek mengalun merdu dari sang maestero, Waldjinah menghipnotis puluhan orang profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang duduk rapi di Atrium Broadway The Park Solo Baru pada Jumat (11/3/2016) malam. Tak hanya mereka, sejumlah pengunjung mall yang melirik dari lantai atas pun terdiam, terbawa suasana haru pada malam tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di luar dugaan, Waldjinah yang saat itu tampil segar dalam balutan busana muslim merah marun masih kuat menyanyikan lirik lagu andalannya dari awal hingga akhir. Di kursi rodanya, dia bernyanyi sambil sesekali tersenyum lebar.

“Selamat ulang tahun yang ke-40 untuk UNS, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta,” tutur Waldjinah, pelan tapi penuh energi. “Saya ini sudah umur 70. Mulai menyanyi sejak 12 tahun, tidak leren-leren lho sampai sekarang,” lanjut dia sembari tertawa.

Diakui Waldjinah, kesempatan bernyanyi pada malam tersebut menjadi hal spesial baginya. Dia bersyukur kondisi kesehatannya yang semakin membaik membuatnya sesekali latihan bernyanyi di sela kegiatan sehari-harinya di rumah.

“Saya sudah kangen pengin nyanyi lagi, tapi iya sekarang sudah enggak sekuat dulu lagi,” ujarnya pelan, seusai bernyanyi. Malam tersebut rencananya Wadjinah akan membawakan dua buah lagu. Namun kondisinya pada malam tersebut tidak memungkinkan.

Kendati demikian, pada Jumat malam tersebut kehadiran Waldjinah di acara Keroncong Profesor UNS benar-benar sarat kejutan. Persembahan lagu Walang Kekek yang dinyanyikannya dengan iringan musik Orkes Keroncong Setulus Hati UNS pun menjadi Kado istimewa dalam lustrum ke-40 UNS. Seusai bernyanyi, dia tampak asyik menikmati separuh acara sembari mengobrol.

“Enggak ada rencana ada bu Waldjinah. Tau-tau kok dari panitia ternyata mengundang beliau, jadi kejutan juga untuk kami semua di sini,” ujar Wakil Rektor 1 Universitas Sebelas Maret (UNS), Sutarno, saat berbincang dengan solopos.com di sela acara.

Malam tersebut, puluhan profesor dan doktor dari seluruh fakultas di UNS hadir di sana. Orkes keroncong pada malam tersebut memang spesial. Orkes tersebut adalah persembahan para professor dan doktor untuk memeriahkan lustrum ke-40 UNS.

Tak kalah spesial adalah untuk pertama kalinya acara tersebut digelar di dalam mall. Bukan tanpa pertimbangan, Sutarno mengatakan ini merupakan bagian dari komitmen UNS untuk mempublikasikan.

“Pertimbangannya karena ini juga ada unsur publikasi dari segala lapisan masyarakat. Produk UNS kita hilirkan biar bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, sekaligus salah satu upaya untuk melanggengkan keroncong sebagai bagian dari histori Indonesia. Dan kali ini kali pertama. Biasanya di acara resmi guru-guru besar di lingkungan kampus saja,” ujar dia.

Orkes keroncong Setulus Hati ini terdiri dari campuran pegawai UNS mulai dari karyawan, tenaga administratif, dan dosen. Meski Sudah tak sesering dulu, para anggota sesekali masih guyub latihan setiap Rabu malam di jalan kartika 1 No.6, perum wahyu utama, sanggar seni setulus hati, Palur, Karanganyar. Di saat latihan itulah atribut dosen dan pegawai lebur dalam musik keroncong.

s

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya