SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah selawatan. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Dies Natalies ke-60 Universitas Diponegoro, diperingati pula dengan Undip Bersholawat di stadion kampus di Semarang itu.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ribuan orang, baik mahasiswa, pelajar, maupun masyarakat umum, Selasa (24/10/2017) malam, memadati Stadion Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah menghadiri pengajian Undip Bersholawat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengajian Undip Bersholawat itu menghadirkan Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf, ulama yang akrab disapa Habib Syekh dan memiliki penggemar berjuluk Syekhermania. Para Syekhermania datang secara berombongan dari Semarang dan luar kota, terlihat dari nomor polisi kendaraan yang dibawa, dan beberapa membawa atribut seperti bendera.

Begitu memasuki Stadion Undip, semuanya langsung duduk bersila menghadap ke panggung utama, sembari melantunkan selawat dan zikir yang dipimpin Habib Syekh. Semua terlihat khusyuk mendengarkan tausiah yang disampaikan pengasuh Majelis Dzikir, Ta`lim dan Shalawat Ahbabul Mustofa itu yang disampaikan di sela-sela selawat.

Di luar stadion kampus di Semarang itu, para pedagang tiban menyemut menawarkan aneka dagangannya, mulai makanan dan minuman, minyak wangi, aksesori Syekhermania dan santri, seperti kaus, tasbih, hingga kopiah.

Rektor Undip Prod Yos Johan Utama menjelaskan Undip Bersholawat sebenarnya agenda rutin sebagai rangkaian peringatan Dies Natalies Undip ke-60. “Kami ingin dies natalis kali ini menjadi momentum untuk berbenah meningkatkan religiusitas, sekaligus kecintaan kepada Tanah Air sebagai warga negara,” katanya sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara, Rabu (25/10/2017).

Yos mengingatkan sekarang ini banyak anak muda yang begitu mudahnya terpengaruh dengan media sosial (medsos) hingga paham dan gerakan radikalisme yang dikhawatirkan bisa memecah belah persatuan komponen bangsa. “Ya, salah satunya kami menggelar Undip Bersholawat ini untuk semakin memupuk rasa persatuan dan kesatuan, serta meminimalisasi berkembangnya paham radikalisme” katanya.

Ia memperkirakan setidaknya ada 15.000 orang yang menghadiri pengajian itu, baik dari Semarang maupun daerah lainnya, seperti Solo, Kudus, dan masih banyak yang lainnya. “Mungkin ada sekitar 15.000 orang yang hadir. Tidak hanya dari Semarang, tetapi juga kota-kota lainnya, seperti Solo dan Kudus. Kan bisa dikenali dari pelat nomor polisinya,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya