SOLOPOS.COM - Wisatawan memadati Goa Pindul, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul saat libur Tahun Baru Imlek, Sabtu (28/1/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi).

Dinas Pariwisata (Dinpar), Gunungkidul berupaya minimalisir dampak kerusakan lingkungan wisata akibat semakin banyaknya kunjungan wisatawan

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Pariwisata (Dinpar), Gunungkidul berupaya minimalisir dampak kerusakan lingkungan wisata akibat semakin banyaknya kunjungan wisatawan.

Sekretaris Dinpar, Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan pada kawasan tertentu sudah dibatasi jumlah pengunjung untuk meminimalisir terjadinya kerusakan objek wisata.

Hary mencontohkan di kawasan Goa Pindul, dimana pada kawasan tersebut sudah diberlakukan pembatasan jumlah kunjungan. Selain itu juga Dinpar mengupayakan adanya pendistribusian wisatawan, sehingga tidak hanya pada satu objek wisata.

“Saat ini kan kawasan wisata pantai masih jadi favorit wisatawan, maka kita saat ini berupaya mengembangkan kawasan wisata lain selain pantai juga. Agar tidak menumpuk di satu destinasi wisata saja,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Sabtu (17/2/2018).

Terkait manajemen lingkungan dampak banyaknya pengunjung yang otomatis membuat sampah semakin banyak juga dia mengatakan selalu berkordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain, yang dalam hal ini merupakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Selain itu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai ujung tombak pariwisata juga akan dimaksimalkan untuk pengembangan wisata maupun menjaga wisata tersebut.

Saat ini sendiri untuk permasalahan sampah memang belum begitu menjadi persoalan, hanya saja jika masuk di musim liburan biasanya perlu kerja ekstra untuk menanganinya.

Pembangunan restauran maupun hotel juga dikatakan Hary belum begitu masalah. Justru saat ini di Gunungkidul diperlukan hotel yang representatif untuk para pengunjung, untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan.

Dia mengimbau kepada para wisatawan untuk berkunjung ke wisata Gunungkidul tanpa merusak lingkungan. “Datanglah ke Gunungkidul, namun tidak merusak, seperti membuang sampah sembarangan, vandalisme, atau hal-hal lain seperti merusak tanaman,” ujarnya.

Sebelumnya ketua DLH, Gunungkidul, Agus Priyanto mengatakan, memang untuk permasalahan sampah di tempat wisata, dalam waktu-waktu tertentu masih terjadi.

“Saat musim liburan panjang sampah masih saja banyak yang buang tidak pada tempatnya. Atau menumpuk sangat banyak, jadi perlu tenaga tambahan,” ujarnya.

Agus mengatakan untuk ke depannya ada rencana untuk tempat pengolahan sampah di tempat wisata, meskipun sederhana. Setidaknya di tempat wisata tersebut juga sudah di pilah sampah-sampah tertentu. Sehingga pada saat dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya