SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KEPULANGAN JENAZAH DIEGO. Sejumlah pelayat memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Diego Mendieta di Rumah Duka Tiong Ting, Solo, Jateng, Rabu (5/12). Setelah sempat tanpa kejelasan, akhirnya jenazah Diego kembali di pulangkan ke negara asalnya di Paraguay. JIBI/SOLOPOS/Antara

SOLO—Kabar meninggalnya Diego Mendieta tampaknya akan menambah coreng sepak bola Indonesia, khususnya Kota Solo, di mata dunia. Tragedi meninggalnya striker Persis versi PT Liga Indonesia, musim lalu ini, bahkan telah tersiar hingga ke meja asosiasi pemain profesional internasional atau The Federation Internationale des Associations de Footballeurs Professionnels (FIFPro).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

FIFPro dengan tegas menggambarkan kasus yang menimpa Diego merupakan aib yang memalukan. Mereka berencana melaporkan hal ini kepada federasi sepak bola internasional, FIFA.

“FIFPro menuntut agar asosiasi sepak bola Indonesia mengakhiri kesalahan struktural klub-klub sepak bola di negaranya yang tak terhitung jumlahnya,” tulis pernyataan FIFPro dalam situs resminya dilansir Reuters, Rabu (5/12/2012).

“Ini merupakan aib bagi seluruh sepak bola profesional di Indonesia,” imbuh Sekjen FIFPro Divisi Asia, Frederique Winia.

“Saya tahu banyak cerita tentang pemain yang sengaja tak dibayar oleh klub mereka dan menunggu gaji hingga berbulan-bulan. Tapi saya belum pernah mendengar cerita di mana pemain yang sakit parah dan dibiarkan oleh klubnya,” sambung Winia.

“Saya berasumsi, baik klub maupun asosiasi sepak bola Indonesia menyadari bahwa mereka telah gagal dan harus memberikan penjelasan, khususnya kepada keluarga dan kerabat dari Diego Mendieta,” beber Winia.

“Setidaknya klub dapat membayarkan tunggakan gaji kepada keluarganya,” imbuh Winia.

Diego meninggal setelah selama sepekan menjalani perawatan di RS Dr Moewardi Solo, Selasa (4/12/2012) dini hari. Pihak rumah sakit mengumumkan, meninggalnya Diego karena terserang virus Cytomegalo dan jamur Candidasis.

Virus ini menyerang bagian mata dan menjalar ke bagian otak belakang. Akibatnya, kondisi Diego serta daya tahannya menurun, sehingga mudah terserang penyakit.

Selama didera penyakit, tak ada satu pun dari pihak klub yang memperhatikannya. Selain, itu gaji Diego selama empat bulan dan sisa kontraknya yang total sebesar Rp131 juta belum dibayarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya