SOLOPOS.COM - PENCARIAN—Anggota Tagana Sragen berdiskusi merencanakan pencarian mayat korban yang terbawa arus Bengawan Solo, tepatnya di bawah Jembatan Sapen, Kedungpit, Sragen, Selasa (8/3/2011). (FOTO: Tri Rahayu)

PENCARIAN—Anggota Tagana Sragen berdiskusi merencanakan pencarian mayat korban yang terbawa arus Bengawan Solo, tepatnya di bawah Jembatan Sapen, Kedungpit, Sragen, Selasa (8/3/2011). (FOTO: Tri Rahayu)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sragen (Solopos.com)--Sukarni, 24, gadis asal Betes RT 8, Desa Gabus, Ngrampal, Sragen nekat menyeburkan dirinya ke Sungai Bengawan Solo, tepatnya sekitar 70 meter sisi selatan Jembatan Sapen, Kedungpit, Sragen, Selasa (8/3/2011) sekitar pukul 10.00 WIB.

Tubuh perempuan itu terseret arus sungai dan hingga sekarang jasadnya belum ditemukan. Korban diduga bunuh diri karena mengalami stres yang mendalam sepulangnya menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi dua tahun lalu. Informasi yang diterima Solopos.com.

Korban stres berat lantaran majikannya meninggal dunia. “Selama ini keponakan saya itu sering murung dan berdiam diri. Perubahan psikologi Karni (sebutan Sukarni-red) terjadi sejak dari Arab Saudi. Dia terpaksa dipulangkan ke Indonesia karena stres,” kisah Senen Putra Wiyono, 54, saudara korban saat dijumpai wartawan di tempat kejadian perkara (TKP).

Peristiwa nahas itu bermula saat korban mengendari motor Honda Supra X 125 ke arah Bengawan Solo. Korban memarkir motornya sekitar 50 meter dari bibir sungai. Beberapa warga sekitar tidak mencurigai korban.

Warga mengira korban hendak buang air besar. Korban berjalan menuju sebuah perahu yang terletak di tepi sungai, sekitar 70 meter sisi selatan Jembatan Sapen. Seorang warga yang memancing ikan tak jauh dari perahu kecil itu pun juga tak curiga.

Tiba-tiba korban menyeburkan dirinya ke dalam sungai. Padahal arus air Bengawan Solo cukup deras setelah hujan beberapa hari terakhir. Seorang pencari ikan tak bisa berbuat apa-apa. Dia langsung berlari ke kampung untuk memberitahukan kejadian tersebut.

“Beberapa warga sempat melihat korban melambaikan tangan ketika teseret arus air, tepatnya di bawah jembatan. Setelah itu korban tak kelihatan lagi. Saya menerima kabar sekitar pukul 11.00 WIB. Saya langsung datang ke TKP,” ujar Senen.

Anggota Tim Tagana Sragen Rudi mengaku kesulitan mencari jasad korban karena arus Bengawan Solo cukup deras. “Kami berkoordinasi dengan tim Tagana lain untuk menyegat di Jembatan Ganepo, Tangen. Kami akan menyisir sungai ini dengan perahu untuk mencari mayat korban,” ujarnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya