SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Tak ingin nama daerah tercemar karena ulah amoral, warga Dusun Ngadirejo Wetan, Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo menggrebeg oknum polisi, Aiptu Sgt. Oknum itu telah lama diintai warga, karena diduga datang ke rumah ES. ES sendiri telah bersuami dan memiliki seorang anak.

Informasi yang dihimpun Espos, Kamis (4/11), penggrebegan dilakukan puluhan warga Ngadirejo Wetan, Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Aksi nekat warga ini terjadi karena menilai oknum polisi anggota Polres Wonogiri itu tidak wajar. Yakni datang ke rumah istri orang dari sekitar pukul 19.00 WIB hingga 22.30 WIB belum juga keluar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kadus Ngadirejo Wetan, Sutar saat ditemui Espos mengakui kalau dirinya mendapat laporan dan pemuda dusun, perihal dugaan perselingkuhan. “Laporan pemuda sudah lama dan kami diamkan. Kami sampaikan jika para pemuda sanggup memberi bukti ditindaklanjuti. Tadi malam (Rabu-red) tokoh pemuda datang ke rumah dan menyampaikan kedatangan oknum polisi ke rumah ES. Tokoh pemuda meminta saran pada kami, solusi apa yang harus dilakukan agar nama daerah tidak tercemar,” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Diceritakan oleh Sutar, sekitar pukul 22.30 WIB lebih dari 20-an pemuda mengepung rumah ES. “Aksi pemuda mengetuk pintu rumah ES, didasarkan pada hasil pemantauan kalau oknum polisi Sgt datang dan langsung memasukkan motor ke rumah. Namun hingga malam belum keluar. Saat mengetuk pintu dijawab oleh tuan rumah kalau oknum polisi telah pulang. Jawaban itu dinilai tidak memuaskan dan pemuda melakukan penggeledahan.”

Hasil penggeledahan, jelasnya, oknum polisi ditemukan bersembunyi di kandang ayam dengan menutup kepalanya memakai kaos. “Mungkin kaos itu untuk menutupi rambutnya yang telah beruban. Setelah tertangkap, kami berkoordinasi dengan orangtua ES dan Kades Pondok, Sadikan. Ternyata Pak Kades telah berkoordinasi dengan petugas Polsek Ngadirojo dan malam itu, keduanya dibawa dengan mobil patroli ke Mapolsek Ngadirojo dengan diiringi puluhan warga.”

Kapolsek Ngadirojo AKP Darmanto mengatakan, telah menyerahkan penanganan oknum polisi ke Paminal (pengamanan internal) Polres Wonogiri. “Setelah dilakukan pemeriksaan, keduanya kami serahkan ke Polres.”

Terpisah, Kapolres Wonogiri AKBP Nanang Avianto saat ditemui di pendapa rumah dinas Bupati Wonogiri menyatakan, tetap diproses. “Masih dilakukan pemeriksaan. Sidang kode etik masih menunggu keputusan persidangan umum, apakah kejadian itu benar atau tidak.”

Sementara itu, Kepala UPT Disdik Ngadirojo, Suratun, Ketua IGTKI (Ikatan Guru TK Indonesia) Ngadirojo, Wasmiyanti dan pengawas TK UPT Disdik Ngadirojo, Sri Rahayu mengaku prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa itu. “Guru mestinya bisa menjadi panutan anak didik dan masyarakat secara umum,” ujar Suratun.

Sedangkan Wasmiyanti dan Sri Rahayu mengaku telah melakukan pembinaan kepada yang bersangkutan. “Karena telah dua kali, maka kami hanya menyarankan untuk mengundurkan diri dari guru,” ujar Wasmiyanti.

tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya