SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, KARANGMOJO-Warga Dusun Ngunut, Desa Kelor, Kecamatan Karangmojo, Mugiyem,50 mengakhiri hidupnya, Rabu pagi (29/1/2014). Mugiyem nekat mengakhiri hidupnya diduga karena sakit menahun.

Kepala Polsek Karangmojo Kompol Saman menuturkan Mugiyem diketahui sudah tewas pada pukul 06.00 WIB. Mugiyem mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri menggunakan selendang sepanjang 1,5 meter di WC tradisional.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Adapun saksi mata yakni suami korban, Pandio,55 dan anaknya Rahati,35 dan Hermanto,31,” tutur dia, Rabu (29/1/2014).

Saman menambahkan penyebab bunuh diri tersebut diduga lantaran sakit yang menahun. Menurut Saman, korban sudah berkali-kali masuk rumah sakit namun penyakit yang dideritanya tidak sembuh juga.

Rahati menjadi orang pertama yang menemukan ibunya dalam kondisi sudah tergantung selendang. Menurut Rahati sekitar pukul 05.00 WIB korban berpamitan akan membuat api di pekarangan untuk menghangatkan tubuh.

Setelah itu sekitar pukul 05.30 WIB korban berpamitan ke WC. Lantaran lama tidak muncul, Rahati mencari ibunya ke WC. Rahati mendapati ibunya sudah tergantung di blandar WC dengan posisi duduk kaki membujur ke arah barat daya.

Rahati pun berteriak-teriak, kemudian Pandio mendatangi sumber teriakan tersebut. Rahati dan Pandio berusahaha membuka ikatan selendang. Lantaran mendengar teriakan keluarga korban, Hermanto bergegas menuju sumber suara dan membantu melepaskan ikatan dan membawa korban ke rumah duka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya