SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sugeng Riyadi, 34, warga Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, yang baru saja ditangkap Densus 88 Antiteror pada Minggu (9/6/2019) lalu dikenal sebagai sosok pendiam, tertutup, dan tidak pernah bersosialisasi dengan warga kampung. Bahkan untuk sekadar kerja bakti rutin kampung, dia tidak pernah ikut.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT007/RW005, Kelurahan Semanggi, Supardi, 54, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (10/6/2019). Densus 88 Mabes Polri menangkap terduga teroris, Sugeng Riyadi di Desa Jatiteken, Mojolaban, Sukoharjo, Minggu siang. Penangkapan warga Kampung Semanggi, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon itu, karena dia diduga terlibat teror bom pos polisi di Simpang Tiga Kartasura, Sukoharjo, Minggu (2/6/2019) lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia tumbuh besar di Kampung Semanggi dan memiliki dua anak balita dan bayi yang baru berusia sekitar tiga pekan. Pantauan Solopos.com di kediamannya, Senin (10/6/2019), rumah yang dia tinggali berada tepat di bantaran Sungai Bengawan Solo tak jauh dari parapet penataan Bengawan Solo. Rumah itu bersebelahan dengan rumah orang tuanya.

Senada dengan hal itu, salah seorang tetangga terduga teroris yang enggan disebutkan identitasnya, mengatakan bahwa Sugeng Riyadi tidak pernah bersosialisasi dan cenderung tertutup. Sugeng Riyadi juga jarang terlihat di kampung.

Ibu terduga teroris, Sri Rejeki, mengaku terkejut putra keempatnya dari lima bersaudara itu terlibat dalam jaringan teroris. Menurutnya, Sugeng ditangkap karena merupakan rekan dari pelaku pengeboman di Pos Polisi Simpang Tiga Kartasura. Menurutnya, rekan-rekan Sugeng Riyadi jarang berkunjung ke rumahnya.

Namun, dia pernah menanyakan kepada salah seorang rekan Sugeng Riyadi yang mengaku berasal dari Kartasura. Diduga rekannya tersebut adalah Rofik Asharuddin, warga Wirogunan, Kartasura, yang menjadi pelaku bom Kartasura.

Sri mengaku lupa kapan teman anaknya itu berkunjung ke rumah Sugeng. Saat kejadian bom Kartasura, Sugeng Riyadi hanya berada di dalam rumah dan hanya keluar ketika salat ke masjid saja. Menurutnya, Sugeng Riyadi juga tidak berjualan ke pasar saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya