SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Nusukan, Solo, berinisial GI, 20, tewas dianiaya massa di sawah Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Minggu (22/12/2013) dini hari. Ia dituduh menjambret tas milik warga Desa Potronayan, Kecamatan Nogosari, Boyolali.

Solopos.com, yang mencoba meminta konfirmasi ke Mapolsek Ngemplak tak bisa menemui Kapolsek AKP Nadiri karena lelaki itu tak ada di tempat. Nadiri dinyatakkan anggota stafnya tengah mengikuti rapat koordinasi di Mapolres Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, salah seorang polisi di mapolsek itu, Senin (23/12.2913), mengonfirmasi adanya terduga jambret yang tewas dihakimi massa di kawasan pertanian basah Desa Sobokerto, Minggu dini hari. Namun, dia mewanti-wanti agar Solopos.com berhati-hati dalam mengabarkan insiden itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Polisi itu mengaku tengah memburu teman GI yang melarikan diri. “Kami sedang mengembangkan kasus ini dan sedang mengejar satu tersangka lagi yang melarikan diri. Sebenarnya sudah ada titik terang karena identitas sudah kami kantongi. Karena itu sekarang sedang kami dalami dan semoga kasus ini cepat rampung,” ujar dia.

Menurut sumber di lingkungan Polsek Ngemplak, GI diduga telah menjambret tas milik Chandra Desi, 19, warga Potronaya, Kecamatan Nogosari, Boyolali, tepatnya di sebelah barat landasan Bandara Adi Soemarmo, sekitar pukul 00.30 WIB. Kendati di tas itu tak ada uang tunai, namun tas yang dibawa Desi berisi surat-surat berharga seperti SIM, STNK, KTP dan sebagainya.

Dia juga mengatakan, ketika berada di lokasi menemui GI dalam keadaan tak sadar. Tersangka jambret itu, menurut dia hanya ditunggui seorang warga. Karena itu petugas terus melarikannya ke Puskesmas Ngemplak, Boyolali. Tetapi karena lukanya serius, petugas puskesmas menyarankan agar lelaki itu dibawa ke Rumah Sakit dr Moewardi. Malang tak dapat ditolak, GI meninggal dunia di rumah sakit.

Berdasar keterangan petugas, GI yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria diduga menjambret tas korban setelah membuntutinya terlebih dahulu. Sesampai tempat kejadian, GI menyambar tas korban lalu memacu kencang sepeda motornya ke arah Pasar Mangu dan kemudian berbelok ke kiri ke arah Sambi.

Teman Desi yang ada di belakang, ikut mengejar sambil berteriak-teriak. Akhirnya sejumlah warga yang ada di Pasa Mangu ikut mengejar. Namun, dalam kejar-kejaran tersebut GI terjatuh di sawah sehingga warga yang mengejar langsung menganiayanya. Teman GI luput dari bulan-bulanan massa, karena melarikan diri di tengah kegelapan.

Salah seorang warga setempat, Narto, 65, mengatakan warga setempat tak banyak yang tahu karena insiden itu terjadi pada dini hari. “Saya sebenarnya pukul 24.00 WIB lewat tempat itu, tetapi ketika itu belum ada peristiwa tersebut. Hanya saja keesokan harinya warga mengetahui bekas terjadinya keributan, sebab tanaman padi yang sudah tua itu banyak yang rusak. Mereka menduga kejadiannya di tempat itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya