SOLOPOS.COM - Ilustrasi perempuan muda korban kekerasan seksual. (winnipegsun.com)

Solopos.com, PEKANBARU — Pihak Universitas Riau di Pekanbaru membentuk tim pencari fakta independen guna mengetahui kejadian yang sesungguhnya terkait oknum dosen “I love U” yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang mahasiswi di ruang dekan beberapa waktu lalu.

Wakil Rektor II Universitas Riau Profesor Sujianto, Jumat (5/11/2021), mengatakan tim pencari fakta dibentuk untuk menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi sesuai pengakuannya di media sosial.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Alhamdulillah tim pencari faktanya kami sudah bentuk dengan arahan pimpinan dan diketuai oleh orang yang independen,” katanya seperti dikutip dari Suara.com.

Dia mengatakan pihak kampus tidak mau melibatkan senat universitas, senat fakultas, pimpinan universitas ataupun pimpinan fakultas dalam tim independen tersebut. Alasannya, demi independensi.

Baca Juga: Video Porno “Mahasiswi-Dosen” Viral, Polisi Bergerak 

“Semua kami cari yang independen yang memahami terhadap Peraturan Kemendiktiristekdikti Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi,” katanya.

Sujianto mengatakan tim pencari fakta akan mulai bekerja Senin (8/11/2021) untuk melakukan investigasi pada pihak-pihak terkait.

Dia juga mengatakan pihak kampus akan menjamin keselamatan korban dan menjaganya.

“Kami berjanji tidak akan yang melakukan kriminalisasi atau intimidasi,” ujar dia.
se
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ini mengatakan kejadian itu bukan berdampak pada satu pihak saja tetapi sudah menjadi masalah satu instansi Universitas Riau.

“Sangat memalukan karena kasus ini bukan saja menjadi pembicaraan regional tetapi menjadi pembicaraan nasional. Betapa sedihnya Unri (Universitas Riau) yang kita sanjung-sanjung, yang kita usahakan untuk naik ratingnya. Dan karena masalah seperti ini kita akan menjadi cemoohan,” sambungnya.

“Kami akan melakukan tindakan seperti Permen 30 Tahun 2021. Insyaallah, kami akan lakukan itu. Jadi tidak ada yang dihalang-halangi lagi, Permen 30 Tahun 2021 menjadi pegangan kita,” kata Sujianto.

Baca Juga: Dosen UGM Komentari Kasus Menwa UNS Solo: Hapus Militerisme di Kampus!

Terkait itu, UPT Perlindungan Perempuan dan Anak di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pekanbaru siap memberi pendampingan.

Kepala DP3A Kota Pekanbaru, Chairani mengaku siap mendampingi korban. Namun ia masih menanti fakta dari dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi tersebut.

Kasus ini pun mencuat usai video pengakuan korban beredar di media sosial Instagram.”Korban juga sedang berupaya menuntaskan studinya di kampus itu. Ini mahasiswinya, mestinya mendapat perlindungan. Takutnya dengan kejadian ini berdampak kepada psikis korban,” paparnya.

Pihaknya siap menindaklanjuti bila korban melayangkan laporan ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru di DP3A Kota Pekanbaru. Mereka juga siap menelusuri dugaan pelecehan di kampus tersebut.

“Kami akan telusuri dulu seperti apa kejadiannya, maka kita imbau semua pihak agar menghargai harkat dan martabat perempuan dalam segala situasi,” imbuhnya.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan pengakuan seorang mahasiswi kampus ternama di Riau yang mengaku mengalami dugaan pelecehan seksual oleh dosen pembimbing skripsi.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @komahi_ur itu, mahasiswi mengaku berkuliah di salah satu jurusan universitas ternama di Riau.

Hanya Berdua

Ia kemudian menjelaskan tentang kronologi peristiwa yang tak mengenakkan tersebut. Korban menyebut peristiwa itu terjadi pada 27 Oktober 2021 pukul 12.30 WIB

Kala itu, korban menemui dosen yang juga merupakan dekan untuk melakukan bimbingan proposal skripsi.

Mahasiswi itu mengaku bahwa dalam ruangan dekan hanya ada dia dan sang dosen pembimbing.

Dalam pertemuan itu, sang dosen berinisial SH itu mengawali pertanyaan kepada mahasiswi tentang kehidupan pribadi.
Selama bimbingan, mahasiswi itu mengaku tak nyaman lantaran sang dekan kerap menyebut kata-kata ” I love you” sembari menciumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya